Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Boli Kelen: "Jangan saling menyalahkan"

Spirit NTT, 25-31 Agustus 2008, Laporan Martinus Lau

LARANTUKA, SPIRIT-- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Flores Timur (Flotim), Drs. Andreas Boli Kelen, mengatakan, kabupaten setempat berada di urutan 12 dari 20 kabupaten/kota se-NTT soal mutu kelulusan jenjang pendidikan SMP, SMA tahun 2007/2008.

"Jangan saling menyalahkan. Mari kita berupaya meningkatkan mutu pendidikan yang kini merosot agar tahun 2009 dan tahun mendatang lebih baik dari sekarang," ujar Kelen pada rapat evaluasi hasil ujian nasional tahun pelajaran 2007/2008 di Lantai II Aula Gelekat Nara, depan Pasar Inpres Larantuka, Kamis (14/8/2008). Rapat ini berlangsung sehari menampilkan 12 pemateri.

Rapat evaluasi ini dibuka Bupati Flotim, Drs. Simon Hayon didampingi Kepala Dinas Dikbud Flotim, Drs.Andreas Boli Kelen. Hadir sekitar 250 peserta terdiri dari guru/kepala sekolah jenjang TK-SMA, pengawas sekolah, pimpinan yayasan, wakil siswa, utusan DPRD Flotim, LSM, komite sekolah serta unsur pemerhati pendidikan

Kegiatan dipandu moderator, Bernadus Tukan menampilkan, Kepala Bappeda Ir. Theo Hadjon membedah; kebijakan anggaran dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Tokoh pendidikan, Ignasius Wolo Kromen membawakan makalah tentang realita dan harapan pelaksanaan kebijakan pendidikan di Flotim. Romo Edu Jebarus dari Yapersuktim menyoroti tanggung jawab yayasan dalam pengelolaan pendidikan yang bermutu.

Selain itu, wakil siswa dari SMAN 1 Larantuka, Yohana Mardiyati Nela Kean, juga membawakan materi tentang peran siswa dalam peningkatan mutu pendidikan. Pengawas sekolah, Mustafa Tahir membedah peran pengawas sekolah dalam peningkatan mutu pembelajaran, serta wakil komite, Ir. Donatus Lamabelawa membedah peran komite sekolah demi peningkatan mutu pendidikan di Flotim.

Tokoh Pendidikan Flotim, Ignas Kromen dalam materinya minta Pemkab Flotim, lembaga pendidikan, guru, murid dan orangtua serta semua pihak kembali bergandengan tangan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Flotim. "Realita pelaksanaan pendidikan di Flotim makin buruk, guru mabuk-mabukan, murid/siswa bersama ibu rumah tangga habiskan waktu di depan layar TV menyaksikan tayangan artis, film kartun, cinta, horor dan sinetron. Pengawasan terhadap pelaksanaan KBM lemah, pengawasan pemerintah terhadap penggunaan dana pendidikan di sekolah, disiplin guru dan murid kendor," kritik Wolo Kromen.

Menurutnya, sistem ujian paket A, B dan C bagi yang tidak lulus kurang mendidik karena siswa beranggapan nilai ijazah UN sama dengan ijazah paket sehingga tidak belajarpun akan lulus saat ujian paket. "Lembaga pendidikan formal modern saat ini mengabaikan pemondokan/asrama siswa sehingga konsentrasi siswa untuk belajar menjadi sangat minim. Ini akibat pengaruh lingkungan," tambah Kromen.

Romo Edu Jebarus mengatakan, untuk meraih mutu pendidikan ada tiga syarat yakni rasa memiliki sekolah, cinta sekolah dan tanggung jawab dalam semangat kristiani.*

PERMASALAHAN UN YANG DIHADAPI SISWA
( Yohana, wakil siswa di Flotim)

* Terlampau banyak pekerjaan rumah yang diberikan guru.
* Di rumah siswa tidak dapat belajar dengan baik karena kurangnya perhatian orangtua.
* Banyak guru terpaku pada satu buku/literatur tertentu dalam KBM di kelas.
* Siswa takut akan standar kelulusan yang selalu diubah pemerintah setiap tahun.


Tidak ada komentar: