Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

DICUEKIN

Spirit NTT, 21 - 27 Juli 2008

SEORANG pemuda sudah sangat putus asa. Ia merasa hidupnya sudah gagal. Segala upayanya tak membuahkan hasil sedikitpun. Ia merasa gamang dalam hidupnya. Suatu saat ketika ia merasa mentok, tiba-tiba ia bertemu dengan seorang kyai. Kyai itu berkata "Nak, berdoalah selalu. Jangan putus asa. Tuhan pasti akan mendengar doamu. Teruslah berdoa, setiap hari."
Maka berdoalah sang pemuda.

Hari pertama ia berdoa: "Tuhan, tunjukkanlah jalan pada hambamu yang hina ini, biar hidupku ini menjadi jelas."

Namun, di hari pertama itu ia belum menemukan perubahan apa-apa.
Lalu hari kedua ia berdoa: "Tuhan, bagaimana, kira-kira mau nggak menunjukkan jalan pada hambamu yang hina ini."

Tapi rupanya Tuhan masih diam saja.
Lalu hari ketiga ia berdoa: "Tuhan, masak aku dicuekin." *


Tak suka FILM Indonesia

SUATU saat di dalam kelas kesenian sedang dilangsungkan diskusi seru seputar perkembangan film Indonesia. Pak dosen memberi prolog bahwa saat ini industri film Indonesia sedang dalam gairah-gairahnya. Yang jadi persoalan untuk didiskusikan adalah bagaimana kualitas film Indonesia saat ini diukur dari ide, kreativitas, tawaran-tawaran barunya, tematiknya, dan lain-lain.

Maka terjadilah perdebatan seru seputar analisis, kritik dan apresiasi film Indonesia. Ada yang berpendapat bahwa banyaknya film yang diproduksi bukan indikator kemajuan film Indonesia. Ada juga yang berpendapat bahwa bagaimanapun banyaknya film yang sudah diproduksi merupakan bukti kemajuan film Indonesia.
Mahasiswa yang lain berpendapat meskipun film Indonesia saat ini banyak sekali, namun semua tak berkualitas, "masa nggak ada bedanya film sama video klip," katanya. Wah pokoknya seru sekali perdebatan saat itu.

Namun, ada satu mahasiswa yang dari awal diskusi hingga akhir tampak bengong saja seperti enggan terlibat dalam diskusi. Pak dosen bertanya: "Anton, dari tadi kamu kok diam saja. Apa kamu nggak suka dengan film Indonesia?"
"Nggak, Pak."

"Lho, kenapa?"
"Nggak ada teksnya, Pak. Kalau film barat kan ada teksnya." *


Apple cake and COFFE

BAMBANG yang tidak bisa berbahasa Inggris pergi ke New York. Ia mendapat pekerjaan, dan teman-temannya mengajarinya untuk mengucapkan "Apple Cake and Coffe" (kue apel dan kopi) dalam bahasa Inggris agar ia dapat memesan makanan sendiri.
Keesokan harinya, Bambang masuk ke sebuah rumah makan. "Pesan apa?" tanya pelayan.
"Apple Cake and Coffe" kata Bambang.
Karena hanya itu yang dapat dikatakannya, ia terpaksa memakan kue apel dan kopi setiap hari selama satu bulan. Ketika ia mengeluh pada teman-temannya, mereka mengajarinya untuk mengucapkan "Meat bread".

Dengan berbekal tambahan kata-kata barunya, Bambang masuk ke restoran dan langsung memesan, "Meat bread."
"Chiken or beef?" tanya si pelayan.
Apple Cake and Coffe" kata Bambang. *


SALAH sambung

PADA suatu hari seorang pria menelpon rumahnya dari ruang kantornya, dan seorang wanita yang tidak dikenal mengangkatnya.
Pria : Siapa nih...?

Pembantu : Saya Pembantu di sini.
Pria : Tapi saya tidak punya pembantu...?
Pembantu : Iya Pak, saya baru saja masuk pagi tadi, setelah ketemu Ibu.
Pria: Saya Suaminya ... kalo gitu Ibu ada ..?
Pembantu : Hmmmm ... Ibu ada di kamar atas, sama pria yang menurut saya adalah suaminya.
Pria: APA...!!!!
Pria : Dengar yah, kamu mau uang Rp 10 juta...nggak?
Pembantu : Apa yang harus saya lakukan ...?
Pria : Kamu ke meja saya, dan di laci meja saya ada pistol saya, kamu ambil dan kamu tembak kedua orang itu.
Kemudian Pembantu tersebut meletakkan gagang telepon dan melaksanakan apa yang di perintahkan oleh pria itu. Dari gagang telepon pria tersebut mendengar suara kaki yang menaiki tangga dan DOR ... DOR ....!!!
Pembantu: Sudah Pak! Apa yang harus saya lakukan sekarang?
Pria : Buang mereka di kolam renang di halaman belakang.
Pembantu: Kolam yang mana Pak? Di sini tidak ada kolam.
Suasana menjadi hening....
Pria : Uhhh...apakah ini 797 7789
Pembantu: Bukan.
Pria: Oh maaf .. salah sambung. (kapanlagi)



Tidak ada komentar: