Laporan Beni Dasman, Spirit NTT, 23 - 30 Juni 2008
LARANTUKA, SPIRIT--Produksi jambu mete di Flores Timur (Flotim) tahun 2006 lalu mencapai 7.240 ton sehingga menjadikan komoditi ini sebagai primadona untuk meningkatkan pendapatan daerah setempat.
Selain jambu mete, pemerintah setempat serius mengembangkan rumput laut sebagai salah satu potensi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat di daerah itu. Selain rumput laut juga dibudidayakan mutiara dan anakan kerang mutiara.
Hal ini dipaparkan Bupati Flotim, Drs. Simon Hayon, ketika bertatap muka dengan Danlantamal VII Kupang, Brigjen TNI (Mar) Syaiful Anwar, dan rombongannya di Gedung Wanita Ina Mandiri-Larantuka, Selasa (27/5/2008).
Pada kesempatan itu, Bupati Simon memaparkan secara rinci tentang potensi perkebunan di Flotim. Menurutnya, pada tahun 2006 areal potensial tanaman perkebunan seluas 82.751 hektar dan sudah dimanfaatkan seluas 35.666,20 hektar atau 43,11 persen untuk berbagai tanaman perkebunan seperti jambu mete seluas 23.061 hektar dengan produksi sebesar 7.240 ton.
Sementara kakao 2.066 hektar dengan produksi 176 ton, kopi 1.804 hektar dengan produksi 240 ton, vanili 30 hektar dengan produksi 2,5 ton. Di antara komoditi perkebunan yang dihasilkan, jambu mete merupakan komoditi unggulan Flores Timur dan telah memiliki nilai ekspor.*
Produksi jambu mete Flotim 7.240 ton
Label:
Flores Timur
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar