Laporan Oby Lewanmeru, Spirit NTT, 26 Mei-1 Juni 2008
LABUAN BAJO, SPIRIT --Kepala Dinas Pekerjaan Umum Manggarai Barat (Mabar), Ir. Petrus Lengo, mengatakan, sejak beberapa tahun terakhir pemerintah setempat fokus pada pemenuhan kebutuhan air bersih warga Mabar.
"Beberapa waktu lalu pemerintah sudah berupaya membuat tampungan air bersih di sekitar pelabuhan rakyat. Dengan tampungan ini, air didrop ke tampungan kemudian dialirkan ke pulau. Kini, pemerintah tetap fokus pada pengadaan air bersih di Kota Labuan Bajo," ujar Lengo di Labuan Bajo, Sabtu (17/5/2008).
Sampai saat ini, warga yang menghuni Pulau Mesa dan Pulau Papagarang, Kecamatan Komodo, masih sangat kesulitan memperoleh air minum (bersih). Untuk mendapatkan air bersih, warga di kedua pulau itu harus membelinya di Labuan Bajo, Ibukota Kabupaten Mabar.
Tajudin dan Hamid, warga berasal dari dua pulau ini ditemui SPIRIT NTT di Labuan Bajo, Sabtu (17/5/2008), mengaku selama ini mereka harus membuang biaya cukup mahal untuk ke Labuan Bajo guna membeli air minum. Air dibeli dengan harga Rp 3.000/jerigen ukuran 20-30 liter.
"Kami di Pulau Papagarang sama sekali tidak ada sumber air sehingga untuk dapat air tawar kami harus ke Labuan Bajo. Lain hal di Pulau Mesa, di sana masih ada air meski rasanya payau tapi bisa untuk mencuci atau mandi, " kata Tajudin, warga Pulau Papagarang.
Dia menjelaskan, di Pulau Papagarang, sudah ada bantuan pemerintah berupa sarana perahu dan tampungan untuk mengangkut air dari Labuan Bajo ke Papagarang. "Meski begitu, tentu butuh biaya untuk operasional perahu dan biaya beli air," keluhnya.
Hamid, warga Pulau Mesa, mengakui selama ini warga di pulau tersebut membeli air tawar di Labuan Bajo. "Dari dulu kami selalu beli air minum di Labuan Bajo. Kecuali pada musim hujan kami bisa manfaatkan air hujan untuk kebutuhan rumah tangga," kata Hamid.
Dia menjelaskan, sejak beberapa tahun lalu ada proyek air bersih yang masuk untuk membantu warga Pulau Mesa namun sampai saat ini tidak jelas kelanjutannya sehingga warga sudah lupa dengan proyek itu karena warga sudah terbiasa mengambil air di Labuan Bajo. *
LABUAN BAJO, SPIRIT --Kepala Dinas Pekerjaan Umum Manggarai Barat (Mabar), Ir. Petrus Lengo, mengatakan, sejak beberapa tahun terakhir pemerintah setempat fokus pada pemenuhan kebutuhan air bersih warga Mabar.
"Beberapa waktu lalu pemerintah sudah berupaya membuat tampungan air bersih di sekitar pelabuhan rakyat. Dengan tampungan ini, air didrop ke tampungan kemudian dialirkan ke pulau. Kini, pemerintah tetap fokus pada pengadaan air bersih di Kota Labuan Bajo," ujar Lengo di Labuan Bajo, Sabtu (17/5/2008).
Sampai saat ini, warga yang menghuni Pulau Mesa dan Pulau Papagarang, Kecamatan Komodo, masih sangat kesulitan memperoleh air minum (bersih). Untuk mendapatkan air bersih, warga di kedua pulau itu harus membelinya di Labuan Bajo, Ibukota Kabupaten Mabar.
Tajudin dan Hamid, warga berasal dari dua pulau ini ditemui SPIRIT NTT di Labuan Bajo, Sabtu (17/5/2008), mengaku selama ini mereka harus membuang biaya cukup mahal untuk ke Labuan Bajo guna membeli air minum. Air dibeli dengan harga Rp 3.000/jerigen ukuran 20-30 liter.
"Kami di Pulau Papagarang sama sekali tidak ada sumber air sehingga untuk dapat air tawar kami harus ke Labuan Bajo. Lain hal di Pulau Mesa, di sana masih ada air meski rasanya payau tapi bisa untuk mencuci atau mandi, " kata Tajudin, warga Pulau Papagarang.
Dia menjelaskan, di Pulau Papagarang, sudah ada bantuan pemerintah berupa sarana perahu dan tampungan untuk mengangkut air dari Labuan Bajo ke Papagarang. "Meski begitu, tentu butuh biaya untuk operasional perahu dan biaya beli air," keluhnya.
Hamid, warga Pulau Mesa, mengakui selama ini warga di pulau tersebut membeli air tawar di Labuan Bajo. "Dari dulu kami selalu beli air minum di Labuan Bajo. Kecuali pada musim hujan kami bisa manfaatkan air hujan untuk kebutuhan rumah tangga," kata Hamid.
Dia menjelaskan, sejak beberapa tahun lalu ada proyek air bersih yang masuk untuk membantu warga Pulau Mesa namun sampai saat ini tidak jelas kelanjutannya sehingga warga sudah lupa dengan proyek itu karena warga sudah terbiasa mengambil air di Labuan Bajo. *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar