Spirit NTT, 12-18 Mei 2008
MAUMERE, SPIRIT--Air hingga kini merupakan kebutuhan prioritas bagi masyarakat di sekitar kaki Gunung Egon. Pasalnya, sumber-sumber air yang selama ini memenuhi kebutuhan masyarakat sudah terkontaminasi belerang yang berasal dari letusan Egon, Selasa (15/4/2008) malam.
Kondisi ini telah disampaikan Bidan Desa Egon Gahar, Since, kepada Wakil Bupati Sikka, Drs. Yoseph Ansar Rera, yang berkunjung ke wilayah tersebut, Jumat (18/4/2008) lalu.
Since menuturkan, wilayah Desa Egon Gahar merupakan lokasi terparah yang mengalami dampak letusan Gunung Api Egon belum lama ini. Dampak yang sangat terasa antara air debu belerang dan telah tercemarnya sejumlah sumber mata air.
"Saya sangat khawatir jika masalah air bersih tidak segera ditanggulangi. Warga Egon Gahar yang berjumlah 3.743 orang ini akan mengalami gangguan pada saluran pernafasan (ISPA)," jelas Since.
Yoseph Ansar Rera kepada warga setempat berjanji akan segera menindaklanjuti tuntutan kebutuhan masyarakat akan air bersih. Kepada Ansar Rera, warga juga mengharapkan agar selain air bersih, kebutuhan pokok lainnya juga perlu terus dipasok. Karena akibat belerang gunung api, juga akan berpotensi merusak tanaman pertanian milik warga.
Ikut serta bersama Wakil Bupati Sikka, Wakapolres Sikka, Dandim 1603 Sikka, pihak Kimpraswil dan sejumlah pejabat lainnya.Peninjauan lokasi bencana ini juga telah dilakukan Pelaksana Harian Badan Koordinasi Penanganan Bencana dan Pengungsi Nasional, Drs. Hery Haryadi dan Sutikno, S.E.
Haryadi kepada SPIRIT NTT mengatakan bahwa tujuan peninjauan dimaksud untuk mengetahui secara pasti kondisi riil sehingga tindakan emergency bagi warga bisa dilaksanakan secara tepat sesuai kebutuhan korban benacana.
Satkorlak Sikka dari David Darong, mengatakan bahwa Satkorlak Sikka terus melakukan kegiatan pemantauan dan menggelar rapat koordinasi yang dihadiri badan dinas instansi terkait.
"Dalam rakor tersebut selain membicarakan langkah-langkah penanganan bencana Egon, juga membuat strategi dan langkah persiapan bagi wilayah-wilayah yang terkena bencana, yang diduga juga akan mengalami gagal panen, sebagai dampak letusan Gunung Egon," ujar David. (el/djo/humas sikka)
MAUMERE, SPIRIT--Air hingga kini merupakan kebutuhan prioritas bagi masyarakat di sekitar kaki Gunung Egon. Pasalnya, sumber-sumber air yang selama ini memenuhi kebutuhan masyarakat sudah terkontaminasi belerang yang berasal dari letusan Egon, Selasa (15/4/2008) malam.
Kondisi ini telah disampaikan Bidan Desa Egon Gahar, Since, kepada Wakil Bupati Sikka, Drs. Yoseph Ansar Rera, yang berkunjung ke wilayah tersebut, Jumat (18/4/2008) lalu.
Since menuturkan, wilayah Desa Egon Gahar merupakan lokasi terparah yang mengalami dampak letusan Gunung Api Egon belum lama ini. Dampak yang sangat terasa antara air debu belerang dan telah tercemarnya sejumlah sumber mata air.
"Saya sangat khawatir jika masalah air bersih tidak segera ditanggulangi. Warga Egon Gahar yang berjumlah 3.743 orang ini akan mengalami gangguan pada saluran pernafasan (ISPA)," jelas Since.
Yoseph Ansar Rera kepada warga setempat berjanji akan segera menindaklanjuti tuntutan kebutuhan masyarakat akan air bersih. Kepada Ansar Rera, warga juga mengharapkan agar selain air bersih, kebutuhan pokok lainnya juga perlu terus dipasok. Karena akibat belerang gunung api, juga akan berpotensi merusak tanaman pertanian milik warga.
Ikut serta bersama Wakil Bupati Sikka, Wakapolres Sikka, Dandim 1603 Sikka, pihak Kimpraswil dan sejumlah pejabat lainnya.Peninjauan lokasi bencana ini juga telah dilakukan Pelaksana Harian Badan Koordinasi Penanganan Bencana dan Pengungsi Nasional, Drs. Hery Haryadi dan Sutikno, S.E.
Haryadi kepada SPIRIT NTT mengatakan bahwa tujuan peninjauan dimaksud untuk mengetahui secara pasti kondisi riil sehingga tindakan emergency bagi warga bisa dilaksanakan secara tepat sesuai kebutuhan korban benacana.
Satkorlak Sikka dari David Darong, mengatakan bahwa Satkorlak Sikka terus melakukan kegiatan pemantauan dan menggelar rapat koordinasi yang dihadiri badan dinas instansi terkait.
"Dalam rakor tersebut selain membicarakan langkah-langkah penanganan bencana Egon, juga membuat strategi dan langkah persiapan bagi wilayah-wilayah yang terkena bencana, yang diduga juga akan mengalami gagal panen, sebagai dampak letusan Gunung Egon," ujar David. (el/djo/humas sikka)





Tidak ada komentar:
Posting Komentar