Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Warga Blidit dan Nangatobong dievakuasi

Spirit NTT, 12-18 Mei 2008

MAUMERE, SPIRIT--Mendapat instruksi dari Wakil Bupati Sikka, Drs. Yoseph Ansar Rera, serta menindaklanjuti laporan dari Yanto, Pengamat Aktivitas Gunung Api Egon, Senin (28/4/2008), perihal peningkatan aktivitas Gunung Api Egon, warga Blidit dan Nangatobong yang berada di sekitar gunung itu segera dievakuasi.

Hari itu juga Camat Waigete, Wihelmus Cyrilus, S.Sos. M.Si, memerintahkan Kepala Desa Nangatobong dan Blidit untuk mengevakuasi warganya ke tempat yang aman di Lapangan Bola Kaki Waigete.


Dalam waktu kurang lebih dari dua jam, sedikitnya 2.000 warga dari dua desa tersebut dievakuasi. Tampak anggota TNI, Satpol PP, para medis dan berbagai pihak terkait lainnya sibuk melakukan evakuasi, dibantu para anggota linmas desa yang ada. Para pengungsi selanjutnya ditempatkan di Lapangan Bola Kaki Waigete untuk sementara waktu, menunggu aktivitas Egon kembali normal.

Selanjutnya, ibu-ibu penggerak PKK dibantu sebagian ibu-ibu dari kelompok para pengungsi langsung membuka dapur umum. Sementara para tenaga medis membuka posko kesehatan untuk melayani para pengungsi korban letusan Gunung Api Egon.
Inilah rangkaian dari kegiatan simulasi kesiapsiagaan menghadapi letusan Gunung Api Egon yang digelar Bakornas PB Indonesia bekerja sama dengan Kodim 1603 Sikka dan Satkorlak Sikka.

Wabup Sikka, Drs. Yoseph Ansar Rera menjelaskan, simulasi dimaksud merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi bila terjadi Letusan Gunung Egon.

"Melalui simulasi ini, kita akan tahu apa yang akan kita lakukan dalam situasi bencana seperti letusan gunung api Egon ini," jelas Ansar Rera.

Simulasi kesiapsiagaan penanggulangan bencana letusan Egon ini berlangsung dari pukul 7.30 pagi hingga jam 12 siang melibatkan warga Desa Nangatobong, Desa Blidit dan Warga Desa Egon serta warga dari Kecamatan Mapitara. Pelaksanaan simulasi dimaksud berjalan aman dan tertib.

Gunung Egon merupakan salah satu gunung api aktif di Indonesia, namun memiliki keunikan yakni paling sulit dideteksi. Hal ini diakui Yanto, salah satu petugas pemantau gunung api Egon, saat ditemui di Pos Pemantau Gunung Egon di Desa Nangatobong, Senin (28/4/2008) lalu. (djo/humas Sikka)

Tidak ada komentar: