Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Warga Mabar menikmati hasil rumput laut

Laporan Oby Lewanmeru, Spirit NTT 5-11 Mei 2008

LABUAN BAJO, SPIRIT -- Warga Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) mulai menikmati hasil budidaya rumput laut dengan memasarkannya ke Surabaya, Propinsi Jawa Timur, dan Makassar di Sulawesi Selatan.
Sejumlah warga yang membudidayakan rumput laut, kepada SPIRIT NTT Minggu (27/4/2008), mengaku mulai merasakan manfaat membudidayakan rumput laut sebagaimana imbauan dan saran pemerintah. Mahmud dan Jafar, dua diantara warga yang budidaya rumput laut di Mabar, mengatakan, saat ini mereka gencar membudidayakan rumput laut karena harganya baik di pasaran.

"Kami senang budidaya rumput laut karena harganya baik dan tidak susah untuk budidaya" kata Mahmud.
Dia menjelaskan, budidaya rumput laut digemari warga setempat beberapa waktu terakhir karena akses pasar ke Surabaya dan Sulawesi Selatan cukup baik.
Hal senada diungkapkan Jafar. Menurutnya, budidaya rumput laut makin gencar dilakukan masyarakat pesisir, antara lain untuk mengisi waktu ketika tidak melaut.
Kepala Dinas (Kadis) Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mabar, Ir. Fidelis Kerong, mengakui hal itu.
Menurut Kerong, rumput laut saat ini harganya cukup baik sehingga warga senang membudidayakannya. Harga rumput laut sebelumnya Rp 4.000,00 hingga Rp. 5.000,00/kg namun saat ini mencapai Rp 7.800,00/kg. "Ini semua dijual dalam bentuk kering dan masa budidaya hanya 45-60 hari bisa dipanen. Dan ini waktu idealnya sehingga warga anggap tidak memakan waktu yang lama untuk panen rumput laut," kata Kerong.
Dia mengatakan pihaknya mendorong warga di pesisir pantai Bari, Kecamatan Macang Pacar dan semua warga di wilayah utara Manggarai Barat untuk membudidayakan rumput laut. "Saya sejak awal optimis bahwa wilayah Bari sebagai sentra penghasil rumput laut di Mabar. Dan warga mulai terpacu dan sadar akan keuntungan budidaya rumput laut," katanya.
Tentang pemasaran, ia mengaku warga menjual langsung ke koperasi atau pedagang pengumpul, kemudian koperasi atau pengumpul menjual ke Surabaya dan Makassar. *

Tidak ada komentar: