Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

SODA milik rakyat Sikka

Spirit NTT, 19-25 Mei 2008

MAUMERE, SPIRIT--Pasangan Drs. Sosimus Mitang dan dr. Wera Damianus (SODA), Bupati dan Wakil Bupati Sikka terpilih pada pilkada Rabu (16/4/2008), adalah milik rakyat Sikka.

Pendapat ini disampaikan Yoseph Sendiri, S.M, saat ditemui SPIRIT NTT di ruang kerjanya SD Inpres Contoh, Jalan A Yani Maumere, Senin (12/5/2008).
"Tak sepantasnya ada dendam politik. Hilangkan semua ini. Pasangan SODA terpilih langsung oleh masyarakat Sikka untuk memimpin lima tahun ke depan, 2008-2013. SODA saat ini telah menjadi pemimpin seluruh masyarakat Sikka, termasuk lawan politik dan paket yang kalah," tegas Sendiri.

Pilkada, diakui Sendiri, adalah media kompetisi untuk menempati jabatan bupati dan wakil bupati. Dalam ranah itu, katanya, sudah sepantasnya ada upaya-upaya untuk mempertahankan dan memperjuangkan paket yang diusung.
Dia mengatakan, kemenangan paket SODA adalah kemenangan rakyat Sikka. Dengan demikian, sikap diskriminatif dan sentimen politik supaya dihilangkan. "SODA memimpin untuk semua orang, bukan untuk orang perorangan atau organisasi tertentu," tandasnya.

Sendiri meminta semua komponen di Sikka, termasuk lawan politik, untuk mendukung SODA, membangun kerja sama dan kemitraan yang harmonis. "Kerja sama itu guna memperoleh pikiran, ide maupun gagasan untuk membangun Sikka ke depan ke arah yang lebih baik, sesuai harapan masyarakat Sikka," ujarnya.

Perhatikan pendidikan
Menyinggung masalah pendidikan, Yoseph Sendiri yang juga pengurus PGRI Sikka, menjelaskan bahwa untuk bisa mencapai hasil pendidikan yang berkualitas, perlu adanya kolaborasi antara kompenen-komponen pendidikan. Komponen- komponen pendidikan itu, yakni guru, murid, fasilitas/sarana/prasarana, orang tua, pemerintah dan lingkungan.

Tentang jumlah guru di Sikka, Yoseph Sendiri mengakui belum memadai (kurang), SDM guru pun perlu ditingkatkan melalui sertifikasi guru. Dan, yang tidak bisa ditinggalkan adalah mutu, fasilitas/sarana prasarana pendidikan. "Nasib guru juga supaya lebih diperhatikan," tegasnya.

Sendiri juga menyoalkan mutasi guru dan penyusunan formasi tenaga kerja kependidikan, baik di dinas pendidikan kabupaten maupun cabang dinas pendidikan di kecamatan supaya menempatkan orang-orang yang memahami arah dan konsep pendidikan ke depan.

"Mutasi juga supaya mempertimbangan waktu dan berdasarkan kebutuhan sekolah. Bagaimana dunia pendidikan bisa maju jika guru matematika dipindahkan dari sekolah, kemudian yang menggantikannya adalah guru Bahasa Indonesia. Ini perlu dihindari sehingga mutasi tidak terkesan asal-asalan. Pendidikan di Kabupaten Sikka harus didukung semua pihak agar bisa maju dan lebih baik, terutama dukungan yang dari komponen-komponen dalam dunia pendidikan," ujarnya.

Dia berharap kepemimpinan Bupati Drs. Sosimus Mitang dan Wakil Bupati, dr. Wera Damianus, dapat membawa perubahan di dunia pendidikan Sikka, khususnya peningkatan mutu. (djo/elso/humas sikka)

Tidak ada komentar: