Laporan Oby Lewanmeru, Spirit NTT 5-11 Mei 2008
LABUAN BAJO, SPIRIT--Wakil Bupati (Wabup) Manggarai Barat (Mabar), Drs. Agustinus Dula, mengatakan, semua potensi tradisional yang ada di daerah itu seperti kerajinan tangan dan potensi lainnya yang berbau tradisional perlu terus digali dan dikembangkan sebagai ciri khas daerah.
Wabup Agus Dula menyampaikan hal ini ketika membuka kegiatan TP PKK Mabar di SMK Negeri 1-Labuan Bajo, Rabu (30/4/2008). Menurut Dula, semua potensi yang ada saat ini perlu digali sebab banyak yang belum terjamah, bahkan belum diketahui. Potensi tradisional ini memiliki nilai penting bagi daerah.
"Ini ciri khas daerah. Sebab itu potensi kedaerahan harus digali dan dipertahankan untuk bisa menambah perbendaharaan potensi di daerah ini," kata Dula.
Dia menjelaskan, potensi tradisional yang saat ini perlu dikembangkan adalah potensi kerajinan tangan seperti anyaman dan menu makanan tradisional. Potensi yang ada, menurut dia, belum banyak dikenal oleh masyarakat setempat. Padahal selain memiliki nilai budaya sebagai identitas daerah, juga memiliki nilai ekonomi jika dikembangkan dengan baik.
Dia mencontohkan, selain kerajinan tangan, di Mabar telah ada makanan khas tradisional yang diolah dari mbutak (sari pohon gebang/gewang). Jenis makanan ini sudah diolah warga setempat menjadi menu makanan khas daerah.
"Dengan adanya kerajinan tangan dari ibu-ibu PKK ini, maka bisa menambah potensi daerah ini. Beberapa waktu lalu sudah ada kerajinan tangan berupa motif/songke yang telah dijadikan motif khas daerah Mabar. Ini semua harus kita pertahankan agar apa yang dibuat menjadi ciri khas daerah ini," ujarnya. *
LABUAN BAJO, SPIRIT--Wakil Bupati (Wabup) Manggarai Barat (Mabar), Drs. Agustinus Dula, mengatakan, semua potensi tradisional yang ada di daerah itu seperti kerajinan tangan dan potensi lainnya yang berbau tradisional perlu terus digali dan dikembangkan sebagai ciri khas daerah.
Wabup Agus Dula menyampaikan hal ini ketika membuka kegiatan TP PKK Mabar di SMK Negeri 1-Labuan Bajo, Rabu (30/4/2008). Menurut Dula, semua potensi yang ada saat ini perlu digali sebab banyak yang belum terjamah, bahkan belum diketahui. Potensi tradisional ini memiliki nilai penting bagi daerah.
"Ini ciri khas daerah. Sebab itu potensi kedaerahan harus digali dan dipertahankan untuk bisa menambah perbendaharaan potensi di daerah ini," kata Dula.
Dia menjelaskan, potensi tradisional yang saat ini perlu dikembangkan adalah potensi kerajinan tangan seperti anyaman dan menu makanan tradisional. Potensi yang ada, menurut dia, belum banyak dikenal oleh masyarakat setempat. Padahal selain memiliki nilai budaya sebagai identitas daerah, juga memiliki nilai ekonomi jika dikembangkan dengan baik.
Dia mencontohkan, selain kerajinan tangan, di Mabar telah ada makanan khas tradisional yang diolah dari mbutak (sari pohon gebang/gewang). Jenis makanan ini sudah diolah warga setempat menjadi menu makanan khas daerah.
"Dengan adanya kerajinan tangan dari ibu-ibu PKK ini, maka bisa menambah potensi daerah ini. Beberapa waktu lalu sudah ada kerajinan tangan berupa motif/songke yang telah dijadikan motif khas daerah Mabar. Ini semua harus kita pertahankan agar apa yang dibuat menjadi ciri khas daerah ini," ujarnya. *





Tidak ada komentar:
Posting Komentar