Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Palulu luncurkan buku Tenun Ikat Sumba

Spirit NTT, 19-25 Mei 2008

WAINGAPU, SPIRIT--Drh. Palulu Pabundu Ndima, M.Si, meluncurkan buku berjudul, "Kajian Budaya Kain Tenun Ikat Sumba Timur," di Kampus Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Senin (3/3/2008) lalu.

Buku ini merupakan pengembangan dari tesis Palulu dalam bidang studi pembangunan. Drh. Palulu Pabundu Ndima, M.Si lahir di Waingapu, 1 Desember 1943, menyelesaikan pendidikan SR 6 tahun di Payeti-Waingapu pada Tahun 1957, SMP Bagian B di SMP Kristen Payeti pada tahun 1960, SMA Bagian B di SMA Kristen Salatiga-Jawa Tengah tahun 1963, Sarjana Medicine Veteriner tahun 1969, Dokter Hewan (Drh) tahun 1972 pada Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor di Bogor, dan Magister Sains (M.Si) Studi Pembangunan pada Program Pascasarjana UKSW Salatiga Tahun 2004 dengan predikat Terpuji. Saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Sumba Timur Masa Bakti 2004-2009.

Buku yang ditulis merupakan ulasan bagaimana memahami proses pembuatan tenun ikat Sumba Timur.
Proses yang semula sarat dengan muatan religiusitas Marapu, tidak bisa dilepaskan dari peran para aktor kelas menengah komunitas suku bangsa Sumba.

Dinamika pembuatan tenun ikat Sumba Timur yang menggunakan teknik lusi, jika semula lebih sebagai aktifitas kultural yang berorientasi seni, terbatas, sarat dengan nilai-nilai religi Marapu kini harus berhadapan dengan arena modernitas bahkan era post modern.

Sosok orientasi penggunaan tenun ikat Sumba Timur kini sudah mulai mengalami perluasan artikulasi yang bukan terbatas tetapi semakin meluas. Risiko perluasan pemaknaan ini dapat ditarik dengan berbagai orientasi, misalnya: untuk kepentingan komodifikasi yang sifatnya massal, digunakan untuk kepentingan kultural keseharian.

Pemaknaan ini juga berarti bahwa jika semula tenun ikat Sumba Timur hanya berlaku bagi kalangan elite, kini komunitas umum bisa mengakses kain tenun ikat ini. Tenun ikat Sumba Timur telah lolos dari perangkap sejarah masa lalu dan kini telah mampu mendialogkan dengan realitas plural religiusitas bahkan ke wilayah profan.

Kajian Tenun Ikat Sumba Timur merupakan salah satu karya seni, yang pada era ini mengalami terpaan 'badai globalisasi' yang kalau tidak dipertahakankan dengan sungguh-sungguh akan punah. Usaha untuk melestarikan karya seni ini nampaknya terkait dengan aspek sosial pembangunan dari karya seni tersebut.

Bagaimana corak, fungsi dan makna dari Kain Tenun Ikat Sumba Timur, yang dibahas secara mendalam di dalam buku ini, merupakan salah satu dasar untuk menyusun rencana dasar pelestarian dan pengembangan salah satu karya seni di tanah air tercinta. Oleh sebab itu, buku ini baik dibaca oleh para pembuat keputusan maupun oleh para pelaku pengembangan budaya. (w therik)

Tidak ada komentar: