Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Petani Waisika minta bantuan alat berat

Laporan Okto Manehat, Spirit NTT, 26 Mei-1 Juni 2008

KALABAHI, SPIRIT--Lahan persawahan di Desa Waisika, Kecamatan Alor Timur Laut (ATL), Kabupaten Alor, belum digarap secara optimal oleh petani setempat pascagempa bumi 2004. Hal ini terjadi karena gempa saat itu merusakkan petak sawah tersebut. Petani setempat mengharapkan bantuan alat berat dari pemerintah untuk mengerjakan lahan itu.

Hal ini disampaikan Kepala Desa Waisika, Daniel Terlaupai, saat ditemui di desa itu, belum lama ini. Daniel mengatakan, hamparan lahan sawah di wilayah itu hampir mencapai 100 hektar. Saat terjadi gempa 2004 lalu, terjadi pergeseran tanah sehingga petak dan jaringan irigasi rusak. Kerusakan itu, kata Daniel, sebagian besarnya telah ditangani pemerintah, termasuk saluran irigasi. Dan, lahan yang telah diperbaiki sudah digarap petani. Pada areal yang belum ada perbaikan, katanya, di bagian timur dari kawasan itu sekitar 40 ha.

Daniel sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah kabupaten untuk menurunkan alat berat ke lokasi persawahan dan merelokasi lahan dan saluran irigasi yang ada. "Jika sudah diperbaiki, petani langsung memanfaatkannya," katanya.

Plt. Kadis PU Kabupaten Alor, Ir. Sumardin Sutiyo, saat ditemui, menjelaskan kondisi persawahan di wilayah itu memang mengalami kekurangan debit air akibat pergeseran tanah pascagempa bumi. Namun pemerintah telah melakukan upaya penangganan, khususnya pembangunan kembali irigasi dan sebagian petani sudah mengelola lahan sawah mereka.

Menurut Sutityo, untuk percetakan sawah, saat ini tidak bisa dilaksakankan lagi oleh PU. Secara teknis itu menjadi tanggung jawab Dinas Pertanian. *

Tidak ada komentar: