RSS Feed (xml)
Laporan Adiana Ahmad, Spirit NTT, 19-25 Mei 2008
WAINGAPU, SPIRIT--Kepala Bagian Ekonomi Setda Sumba Timur (Sumtim), Drs. Longginus Nganggur, Selasa (13/5/2008), memimpin penertibkan penjualan bahan bakar minyak (BBM) di tingkat pengecer. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi penimbunan, terutama minyak tanah menjelang kenaikan harga.
Disaksikan SPIRIT NTT, tim bagian ekonomi bergerak dari Pasar Inpres Matawai. Di tempat ini tim mendatangi para pengecer minyak tanah yang menjual di jerigen dengan harga hampir dua kali lipat dari HET (Harga Eceran Tertinggi) yang ditetapkan Pemkab Sumtim.
Dari pengecer, tim kemudian mendatangi pangkalan-pangkalan, SPBU dan juga pemilik SPBU. Pada hari pertama kemarin, tim hanya memberikan peringatan agar para pengecer berhenti menjual minyak tanah dengan harga melampau HET.
Longginus yang ditemui di lokasi pemantauan mengatakan, jika peringatan itu tidak digubris, para pedagang, pangkalan yang melawan akan ditindakan tegas.
Sementara di SPBU, tim memberikan peringatan agar petugas dan pengelola SPBU tidak melayani pengisian bahan bakar untuk alat berat, termasuk tronton, serta pengisian ke drum dan jerigen. Pengisian ke jerigen bisa dilakukan jika ada rekomendasi dari Bupati Sumba Timur.
Menurut Longginus, operasi penertiban terus dilakukan selama belum ada kepastian dari pemerintah kapan harga BBM naik. Tidak hanya di pangkalan dan SPBU, tim ini juga akan menertibkan pengiriman BBM ke daerah lain melalui kapal feri dan bus.
Dalam operasi tersebut, tim juga menjumpai mobil-mobil tronton yang mengisi BBM di SPBU. Tim langsung menegur pengelola SPBU. Di SPBU Matawai, misalnya, tim menegur pengelola SPBU agar tidak melayani pengisian BBM ke tronton setelah SPBU itu kedapatan mengisi BBM ke sebuah mobil tronton.
Pengelola SPBU mengatakan, pihaknya terpaksa melayani pengisian BBM ke tronton setelah sopir tronton meminta izin langsung ke pemilik SPBU.
Pemilik SPBU Matawai, Yudi, yang ditemui di rumahnya mengatakan, pihaknya mengizinkan pengisian BBM ke tronton karena sejauh ini belum ada aturan jelas tentang larangan pengisian BBM ke tronton. *
WAINGAPU, SPIRIT--Kepala Bagian Ekonomi Setda Sumba Timur (Sumtim), Drs. Longginus Nganggur, Selasa (13/5/2008), memimpin penertibkan penjualan bahan bakar minyak (BBM) di tingkat pengecer. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi penimbunan, terutama minyak tanah menjelang kenaikan harga.
Disaksikan SPIRIT NTT, tim bagian ekonomi bergerak dari Pasar Inpres Matawai. Di tempat ini tim mendatangi para pengecer minyak tanah yang menjual di jerigen dengan harga hampir dua kali lipat dari HET (Harga Eceran Tertinggi) yang ditetapkan Pemkab Sumtim.
Dari pengecer, tim kemudian mendatangi pangkalan-pangkalan, SPBU dan juga pemilik SPBU. Pada hari pertama kemarin, tim hanya memberikan peringatan agar para pengecer berhenti menjual minyak tanah dengan harga melampau HET.
Longginus yang ditemui di lokasi pemantauan mengatakan, jika peringatan itu tidak digubris, para pedagang, pangkalan yang melawan akan ditindakan tegas.
Sementara di SPBU, tim memberikan peringatan agar petugas dan pengelola SPBU tidak melayani pengisian bahan bakar untuk alat berat, termasuk tronton, serta pengisian ke drum dan jerigen. Pengisian ke jerigen bisa dilakukan jika ada rekomendasi dari Bupati Sumba Timur.
Menurut Longginus, operasi penertiban terus dilakukan selama belum ada kepastian dari pemerintah kapan harga BBM naik. Tidak hanya di pangkalan dan SPBU, tim ini juga akan menertibkan pengiriman BBM ke daerah lain melalui kapal feri dan bus.
Dalam operasi tersebut, tim juga menjumpai mobil-mobil tronton yang mengisi BBM di SPBU. Tim langsung menegur pengelola SPBU. Di SPBU Matawai, misalnya, tim menegur pengelola SPBU agar tidak melayani pengisian BBM ke tronton setelah SPBU itu kedapatan mengisi BBM ke sebuah mobil tronton.
Pengelola SPBU mengatakan, pihaknya terpaksa melayani pengisian BBM ke tronton setelah sopir tronton meminta izin langsung ke pemilik SPBU.
Pemilik SPBU Matawai, Yudi, yang ditemui di rumahnya mengatakan, pihaknya mengizinkan pengisian BBM ke tronton karena sejauh ini belum ada aturan jelas tentang larangan pengisian BBM ke tronton. *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar