Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Informasikan bantuan LN kepada publik

Spirit NTT, 12-18 Mei 2008

KUPANG, SPIRIT-- DPRD NTT mendesak Gubernur NTT menginformasikan kepada publik secara transparan penggunaan dana-dana bantuan Luar Negeri (LN) yang masuk ke NTT selama tahun 2003-2008.

Desakan DPRD NTT ini disampaikan Juru Bicara Fraksi Gabungan Rakyat NTT, Drs. Benediktus Randu, A.Mk dalam pemandangan umum terhadap LKPj Akhir Masa Jabatan Gubernur NTT 2003-2008 dan LKPj Perhitungan APBD Tahun 2007, Senin (21/4/2008).

Randu menegaskan, Gubernur NTT perlu menyampaikan informasi yang akurat terkait dana-dana bantuan dari luar negeri yang masuk ke NTT selama periode 2003-2008, tidak saja yang bersumber dari PAD dan APBN.

"Dari total dana yang mengalir masuk ke daerah NTT dapat memberikan gambaran terhadap biaya pembangunan selama lima tahun secara komprehensif," tegasnya.
Fraksi Gabungan Rakyat NTT mengangkat masalah ini karena sejumlah dana yang bersumber dari bantuan luar negeri sejak tahun 2003-2008 belum mampu mengatasi seluruh persoalan di NTT. Padahal dalam LKPj Gubernur Akhir Masa Jabatan 2003-2008 tercatat sejumlah dana yang masuk ke daerah NTT cukup signifikan.

SPIRIT NTT mencatat sejumlah dana yang masuk ke NTT sebagaimana tertuang dalam LKPj Gubernur Akhir Masa Jabatan 2003- 2008, lebih kurang sebesar Rp 340.863.826.304,00.

Dana-dana ini berasal dari, pertama, bantuan Care Internasional Indonesia sebesar Rp 70.401.069.982,- untuk membiayai sektor kesehatan dan sektor pemberdayaan masyarakat/ekonomi dengan kegiatan pokok pembangunan fasilitas air bersih dan sanitasi; konservasi lingkungan hidup; penyaluran kredit mikro, usaha kecil dan menengah dan penguatan masyarakat madani.

Kedua, bantuan Plan Internasional sebesar Rp 22.183.079.737. Fokus utama pada kegiatan sektor kesehatan, pendidikan, pemberdayaan masyarakat/ekonomi maupun kegiatan-kegiatan tanggap darurat.

Ketiga, bantuan World Vision Indonesia sebesar Rp. 90.259.736.585,- untuk membiayai kegiatan pemberian bantuan kesejahteraan anak dan keluarga di daerah perkotaan dan pedesaan; pemberian bantuan di bidang pertanian, peternakan, kerajinan, simpan pinjam dan koperasi, pengadaan air bersih, serta kegiatan peningkatan penghasilan lain-lainnya; bantuan untuk korban bencana alam dan konflik sosial, terutama yang berskala nasional.

Keempat, bantuan World Food Program (WFP) sebesar Rp 40.834.260.000,- dengan kegiatan utama pencegahan malnutrisi dan membantu rehabilitasi pangan atas wanita hamil dan menyusui, anak-anak bawah lima tahun dan anak-anak sekolah; memajukan pemulihan bagi orang-orang yang terkenal tuberculosis (TBC) dan meningkatkan keamanan pangan di wilayah kumuh.

Kelima, bantuan Oxfan Great Britain sebesar Rp. 38.015.772.000,- dengan kegiatan utama pencegahan malnutrisi dan membantu rehabilitasi pangan atas wanita hamil dan menyusui, anak-anak bawah lima tahun dan anak-anak sekolah; memajukan pemulihan bagi orang-orang yang terkenal tuberculosis (TBC) dan meningkatkan keamanan pangan di wilayah kumuh.

Keenam, bantuan Program Antara sebesar Rp 29.218245.000,- untuk membiayai kegiatan peningkatan kinerja kabupaten dan propinsi; peningkatan kualitas dan akses layanan dasar dan peningkatan pendapatan masyarakat kota dan pedesaan.
Ketujuh, bantuan UNICEF sebesar Rp 49.951.663.000. Bantuan ini tidak termasuk tahun 2005, karena nilainya tidak tercantum dalam LKPj Gubernur Akhir Masa Jabatan 2003-2008.

Bantuan ini untuk membiayai tiga kegiatan utama yakni meningkatkan kesejahteraan anak-anak dan wanita dan pencegahan dini penyakit; penanggulangan masalah yang mengakibatkan hambatan pada akses pendidikan, tingkat drop out yang tinggi serta merugikan sistem pendidikan; dan perlindungan anak terhadap diskriminasi, kekerasan, eksploitasi serta penelataran anak.

Sementara itu, bantuan luar negeri atau badan dunia yang tidak mencatumkan besarnya bantuan, tetapi ikut berpartisipasi dalam membangun kesejahteraan masyarakat NTT adalah, pertama, Catholic Relief Service (CRS) yang bergerak di bidang kesejahteran sosial dan lebih menitikberatkan pada kegiatan menyediakan tenaga ahli dan staf dalam rangka alih keterampilan pengetahuan dan teknologi; menyediakan bantuan pangan, keuangan, peralatan serta bahan-bahan proyek dan sebagainya.

Kedua, Save The Children UK dengan fokus kegiatan meliputi pendidikan, kesehatan dan perlindungan sosial. Ketiga, GTZ Pro Air. Kerja sama ini meliputi pelaksanaan program penyediaan dan pengelolaan air bersih perdesaan.

Keempat, GTZ Promis NT untuk dukungan pemda melalui peningkatan kapasitas untuk perencanaan dan penganggaran partisipatif serta peningkatan demokrasi desa dan penanggulangan kemiskinan melalui dukungan kepada kelompok usaha dan peningkatan kapasitas institusi pedesaan. (gaa/humas dprd ntt)

Tidak ada komentar: