Spirit NTT, 12-18 Mei 2008
KUPANG, SPIRIT--Ketua DPRD NTT, Drs. Melkianus Adoe, didampingi Frans Dima Lendes dan Jonathan Kana, S.H, menegaskan, anggota Dewan konsisten menyuarakan agar instansi terkait menindaklanjuti berbagai kasus korupsi di NTT.
Pernyataan Mel Adoe ini disampaikan ketika menerima sekompok pendemo yang tergabung dalam Forum Koalisi Partai Peduli Anti Korupsi (FKPAK-NTT) Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), di ruang kerjanya, Jumat (2/5/2008).
FK PAK-NTT yang dipimpin Marthen Tualaka, S.H, M.Si, dan Sekretaris Yulius Tenis, S.H, M.Hum, dalam keterangannya menyampaikan tuntutan agar Dewan mengawali pemerintahan agar tercipta aparat yang bersih dan berwibawa.
Menurut Marthen, proses pembangunan di NTT sejak Indonesia merdeka hingga sekarang, masih sangat memrihatinkan. "NTT masih tergolong salah satu propinsi terkorup yang menyebabkan rakyat NTT miskin," katanya.
Marthen menduga telah terjadi konspirasi antara elit politik dengan pemerintah pusat. Dengan demikian, uang triliunan rupiah yang dialokasikan kepada pemerintah se-NTT dikorupsi oleh para elit politik dan oknum pemerintah sehingga mengakibatkan rakyat NTT tetap miskin melarat.
"Ada pejabat yang terindikasi melakukan korupsi uang rakyat ratusan miliar rupiah namun tidak pernah diproses hukum sampai tuntas. Setiap persoalan korupsi hanya terselesaikan melalui proses mafia peradilan yang merupakan salah satu lingkaran setan yang sulit dibongkar dan ditelusuri," ungkap Marten.
Terkait proses pilkada, kata Yulius Tenis, S.H, diharapkan menghasil pemimpin NTT yang benar-benar bersih dan berwibawa sesuai komitmen pemerintahan SBY/JK. "Dewan harus anulir Calon Gubernur NTT yang terlibat tindak pidana korupsi," tegas Tenis.
Ketua DPRD NTT, Mel Adoe, mengatakan semua rakyat NTT tahu bahwa DPRD NTT selalu konsisten berjuang dalam menuntaskan berbagai kasus korupsi di NTT. "Melalui rapat fraksi dan rapat komisi, beberapa kali Dewan telah memanggil Kapolda NTT dan Kajati NTT dalam kaitannya dengan proses penyelesaian dan penuntasan berbagai kasus korupsi di NTT," tegasnya. (pascal/humas dprdntt)
KUPANG, SPIRIT--Ketua DPRD NTT, Drs. Melkianus Adoe, didampingi Frans Dima Lendes dan Jonathan Kana, S.H, menegaskan, anggota Dewan konsisten menyuarakan agar instansi terkait menindaklanjuti berbagai kasus korupsi di NTT.
Pernyataan Mel Adoe ini disampaikan ketika menerima sekompok pendemo yang tergabung dalam Forum Koalisi Partai Peduli Anti Korupsi (FKPAK-NTT) Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), di ruang kerjanya, Jumat (2/5/2008).
FK PAK-NTT yang dipimpin Marthen Tualaka, S.H, M.Si, dan Sekretaris Yulius Tenis, S.H, M.Hum, dalam keterangannya menyampaikan tuntutan agar Dewan mengawali pemerintahan agar tercipta aparat yang bersih dan berwibawa.
Menurut Marthen, proses pembangunan di NTT sejak Indonesia merdeka hingga sekarang, masih sangat memrihatinkan. "NTT masih tergolong salah satu propinsi terkorup yang menyebabkan rakyat NTT miskin," katanya.
Marthen menduga telah terjadi konspirasi antara elit politik dengan pemerintah pusat. Dengan demikian, uang triliunan rupiah yang dialokasikan kepada pemerintah se-NTT dikorupsi oleh para elit politik dan oknum pemerintah sehingga mengakibatkan rakyat NTT tetap miskin melarat.
"Ada pejabat yang terindikasi melakukan korupsi uang rakyat ratusan miliar rupiah namun tidak pernah diproses hukum sampai tuntas. Setiap persoalan korupsi hanya terselesaikan melalui proses mafia peradilan yang merupakan salah satu lingkaran setan yang sulit dibongkar dan ditelusuri," ungkap Marten.
Terkait proses pilkada, kata Yulius Tenis, S.H, diharapkan menghasil pemimpin NTT yang benar-benar bersih dan berwibawa sesuai komitmen pemerintahan SBY/JK. "Dewan harus anulir Calon Gubernur NTT yang terlibat tindak pidana korupsi," tegas Tenis.
Ketua DPRD NTT, Mel Adoe, mengatakan semua rakyat NTT tahu bahwa DPRD NTT selalu konsisten berjuang dalam menuntaskan berbagai kasus korupsi di NTT. "Melalui rapat fraksi dan rapat komisi, beberapa kali Dewan telah memanggil Kapolda NTT dan Kajati NTT dalam kaitannya dengan proses penyelesaian dan penuntasan berbagai kasus korupsi di NTT," tegasnya. (pascal/humas dprdntt)





Tidak ada komentar:
Posting Komentar