Laporan Marsel Ali, Spirit NTT, 28 April - 4 Mei 2008
KUPANG, SPIRIT -- Desakan warga Kecamatan Amfoang Barat Laut agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kupang membangun dermaga mini di Soliu tak bisa ditawar-tawar lagi. Sebab, permintaan ini merupakan kesepakatan bersama warga. Camat Amfoang Barat Laut, Petrus Reinsini, mengatakan hal ini ketika dihubungi SPIRIT NTT di Kupang, Kamis (24/4/2008). Selama ini, kata Reinsini, warga setempat berulangkali mendatanginya untuk menanyakan kepastian apakah Pemkab Kupang telah menganggarkan dana untuk pembangunan Dermaga Soliu.
Sebagai jawaban atas pertanyaan itu, kata dia, pihaknya telah menjelaskan kepada masyarakat bahwa keinginan masyarakat tersebut telah diajukan dalam musyawarah rencana pembangunan kabupaten (Musrenbangkab).
"Bagi kami di kecamatan, keinginan masyarakat telah diajukan ke tingkat kabupaten. Persoalan apakah dermaga tersebut dibangun atau tidak sangat bergantung kepada kondisi keuangan Pemkab Kupang saat ini," ujarnya.
Dikatakannya, keinginan masyarakat agar pemerintah membangun Dermaga Soliu sangat penting karena pengalaman pahit selama ini. Ketika jalur jalan menuju Amfoang putus maka masyarakat setempat kesulitan mendapatkan suplai sembilan bahan pokok. "Keluhan masyarakat berangkat dari kebutuhan mendesak," ujar Reinsini.
Ketua Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kupang, Ir. Jotje Adoe, M.Si, ketika dimintai komentarnya terkait permintaan warga Amfoang Barat Laut menjelaskan, masalah itu sedang dalam kajian. Tetapi salah satu pertimbangan jika membuka salah satu jalur maka jalur lain jangan sampai mandek atau terhenti. "Keinginan masyarakat itu bagus tetapi kita tetap mempertimbangkan dari berbagai aspek terutama untung rugi pembukaan jalur baru," ujarnya.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, saat ini Pemkab Kupang tengah mengalokasikan dana untuk pembangunan dermaga mini di Naikliu. Namun, diduga pembangunan itu masih terbentur masalah tanah. *
KUPANG, SPIRIT -- Desakan warga Kecamatan Amfoang Barat Laut agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kupang membangun dermaga mini di Soliu tak bisa ditawar-tawar lagi. Sebab, permintaan ini merupakan kesepakatan bersama warga. Camat Amfoang Barat Laut, Petrus Reinsini, mengatakan hal ini ketika dihubungi SPIRIT NTT di Kupang, Kamis (24/4/2008). Selama ini, kata Reinsini, warga setempat berulangkali mendatanginya untuk menanyakan kepastian apakah Pemkab Kupang telah menganggarkan dana untuk pembangunan Dermaga Soliu.
Sebagai jawaban atas pertanyaan itu, kata dia, pihaknya telah menjelaskan kepada masyarakat bahwa keinginan masyarakat tersebut telah diajukan dalam musyawarah rencana pembangunan kabupaten (Musrenbangkab).
"Bagi kami di kecamatan, keinginan masyarakat telah diajukan ke tingkat kabupaten. Persoalan apakah dermaga tersebut dibangun atau tidak sangat bergantung kepada kondisi keuangan Pemkab Kupang saat ini," ujarnya.
Dikatakannya, keinginan masyarakat agar pemerintah membangun Dermaga Soliu sangat penting karena pengalaman pahit selama ini. Ketika jalur jalan menuju Amfoang putus maka masyarakat setempat kesulitan mendapatkan suplai sembilan bahan pokok. "Keluhan masyarakat berangkat dari kebutuhan mendesak," ujar Reinsini.
Ketua Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kupang, Ir. Jotje Adoe, M.Si, ketika dimintai komentarnya terkait permintaan warga Amfoang Barat Laut menjelaskan, masalah itu sedang dalam kajian. Tetapi salah satu pertimbangan jika membuka salah satu jalur maka jalur lain jangan sampai mandek atau terhenti. "Keinginan masyarakat itu bagus tetapi kita tetap mempertimbangkan dari berbagai aspek terutama untung rugi pembukaan jalur baru," ujarnya.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, saat ini Pemkab Kupang tengah mengalokasikan dana untuk pembangunan dermaga mini di Naikliu. Namun, diduga pembangunan itu masih terbentur masalah tanah. *





Tidak ada komentar:
Posting Komentar