Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Tiga investor kembangkan jarak di Sumba Timur

Laporan Adiana Ahmad, Spirit NTT, 7-13 April 2008

WAINGAPU, SPIRIT--Tiga investor dalam negeri, masing- masing PT Indovesion Indonesia, PT PPIM dan PT Sari Manis siap menginvestasi di Kabupaten Sumba Timur, khusus pengembangan jarak pagar dan perkebunan tebu.
Kepala Dinas Perkebunan Sumba Timur, Ir. Yohanes Hiwa Wunu, mengatakan itu saat ditemui SPIRIT NTT di ruang kerjanya, Kamis (3/4/2008). Yohanes mengatakan, PT Indovesion dan PT PPIM yang bergerak di bidang pengembangan jarak pagar serta PT Sari Manis yang bergerak di bidang pengembangan tebu sudah bertemu Bupati Sumba Timur, Ir. Umbu Mehang Kunda beberapa waktu lalu.

Dari hasil survai lapangan, kata Yohanes, PT Indovesion berminat mengembangkan jarak pagar di Kecamatan Haharu khususnya di Desa Napu, Rambangaru dan Mbatapohu. Juga di Kecamatan Lewa Tidas, yakni di Desa Kangeli, Bidipraing dan Desa Umamanu.
"Mereka membutuhkan 22.000 ha. Dan, hasil survai memungkinkan. Investor ini sudah mengurus izin investasi dan tinggal penandatanganan MoU dengan pemerintah daerah," kata Yohanes.
Sementara PT PPIM yang bergerak di bidang yang sama bekerja sama dengan Investor Singapura mengembangkan jarak pagar di wilayah Pandawai dan Kahunga Eti mulai dari Desa Kataka, Matawai Katingga, Kamanggi, Kota Kawau, dan Matawai Maringu dengan luas lahan yang dibutuhkan 34.500 ha. Sedangkan PT Sari Manis, berminat mengembangkan tanaman
tebu di Lewa yakni di Desa Kondamara, Matawai Pawali, Rakawatu, Bidiwunga, Tandula Jangga dan Praipaha. Untuk pengembangan tebu, lanjut Yohanes, PT Sari Manis, membutuhkan 20.000 ha. Tanaman tebu yang akan dikembangkan di Lewa, Kabupaten Sumba Timur, yaitu tanaman tebu di lahan tadah hujan.
"Tim dari PT Sari Manis sudah melakukan survai dan pada Juni atau Juli akan datang kembali untuk melanjutkan pembicaraan kerja sama," katanya.
Pemerintah daerah melalui Dinas Perkebunan sengaja tidak menempatkan para investor tersebut pada satu lokasi dalam rangka menjaga keseimbangan dan pemerataan pengembangan ekonomi daerah. "Ternyata diterima oleh para investor," tandas Yohanes. *


Tidak ada komentar: