Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Gemak Sumba, penyamar yang terancam punah

Spirit NTT, 7-13 April 2008

KEMAMPUAN menyamar Gemak sumba luar biasa. Habitar burung ini di padang-padang rumput di Sumba (Timur dan Barat). Di dunia, burung ini hanya dapat dijumpai di Sumba. Sumba memang pulau yang luar biasa untuk burung. Tidak besar pulaunya, tetapi Sumba merupakan rumah bagi tujuh spesies (bahkan mungkin sembilan spesies) burung yang di dunia ini hanya dapat dijumpai di Pulau Sumba saja. Tiga di antaranya terancam punah, termasuk Gemak sumba. Tidak banyak informasi yang dimiliki tentang burung yang satu ini.

Kemampuannya menyamar dengan sangat baik di padang rumput menjadikannya sangat sulit untuk diamati. Mungkin saja burung ini tidak selangka yang dikira. Penduduk setempat mengatakan burung ini gampang dilihat dan banyak terlihat di ladang jagung pada saat panen jagung. Turut bersantap tampaknya.
Gemak sumba adalah pemakan biji-bijian tetapi tidak sebagaimana dua pesaingnya, Puyuh batu dan Gemak totol yang juga penyantap biji-bijian, Gemak sumba memakan biji-bijian yang berukuran lebih besar.
Gemak sumba tampaknya membuat sarang dan bertelur selama musim kering. Warna padang rumput pada musim itu cocok untuk menyamarkan diri. Telurnya yang ukurannya ndak ngenyangin itu berjumlah 2 -3 butir. Penyamaran diri begini penting bagi Gemak sumba. Lha wong dagingnya layak santap, dan musim kering adalah musim yang pas untuk berburu Gemak sumba, terutama pada saat panen jagung.
Ada kebiasaan di Sumba untuk membakar padang rumput. Apakah berdampak buruk bagi Gemak sumba, tidak jelas juga. Malah bisa jadi berdampak baik, karena pembakaran begini menciptakan padang rumput baru, habitat yang pas untuk Gemak sumba. Entahlah. Hanya saja jika bakar-bakaran padang rumput dilakukan pada saat musim Gemak sumba bertelur ya runyam juga, burungnya sih bisa lari, lha telurnya? (sumber: ndobos)


Tidak ada komentar: