Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Tabundung jadi kawasan industri kopi

Laporan Adiana Ahmad, Spirit NTT, 7-13 April 2008

WAINGAPU, SPIRIT--Kecamatan Tabundung, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), dipilih menjadi Kawasan Industri Masyarakat Perkebunan (Kimbun) kopi. Selain kopi, kecamatan ini berpotensi mengembangkan tanaman kakao.Kecamatan lainnya yang juga berpotensi mengembangkan kakao dan kopi adalah Kecamatan Lewa, Paberiwai, Mahu, Matawai Lapau. Daerah ini berada pada ketinggian 500 meter sampai 1000 meter di atas permukaan laut.


Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Sumba Timur, Ir. Yohanes Hiwa Wunu, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (3/2/2008). Yohanes mengatakan, dari delapan kecamatan yang ada, baru Kecamatan Tabundung yang sudah dilakukan pengembangan kopi.
Kecamatan Tabundung, jelas Yohanes, diproritaskan karena dipilih sebagai kawasan industri masyarakat perkebunan (Kimbun) kopi. Penetapan Tabundung sebagai kawasan industri masyarakat perkebunan kopi, kata Yohanes, sudah berlangsung sejak lima tahun lalu.
Pengembangan kopi di Kecamatan Tabundung, terang Yohanes, berada di Desa Carita, Desa Bila, Desa Hakitalu, Desa Wudipandak, Praing Kareha dan Waikanabu. "Kawasan ini yang kita bangun menjadi Kimbun," kata Yohanes.
Dia mengatakan, desa-desa ini dipilih karena berada pada ketinggian 500-1000 meter di atas permukaan laut dan sangat cocok untuk tanaman kopi dan kakao. Selain karena berada pada ketinggian 500-1000 meter, sumber daya air yang ada di daerah ini cukup memadai. "Hampir semua lokasi di kawasan ini ada air, baik di musim kemarau maupun musim hujan. Pola pengembangannya menggunakan sistem kerja sama dengan kelompok tani. Luas lahan yang sudah dikembangkan mencapai 500 ha," kata Yohanes.
Setelah Tabundung, kata Yohanes, pihaknya akan mengembangkan tanaman kopi di kecamatan lain sebagai pendukung kawasan kimbun. Kebijakan Dinas Perkebunan Sumba Timur ini berkaitan dengan rencana daerah ini untuk membangun industri kopi Tabundung beberapa tahun ke depan.
Dikatakan Yohanes, Sumba Timur pernah menjadi pusat pengembangan kopi pada tahun 1980-an. Hal itu dibuktikan dengan adanya UPP Kopi Lewa.
Dalam pola seperti ini, jelas Yohanes, seluruh anggaran ada di lokasi kegiatan. Pola seperti ini pernah hilang dan baru muncul kembali pada saat pemerintahan Ir. Umbu Mehang Kunda. Penjelasan Yohanes ini sekaligus menjawab pertanyaan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sumba Timur, Drs. Lukas Kaborang dalam musrenbang daerah itu, Jumat (29/3/2008). *

Tidak ada komentar: