Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Pesona Taman Wisata Budaya Lembur...

Spirit NTT, 14-20 April 2008

KABUPATEN Alor merupakan salah satu dari 14 kabupaten/kota di Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Terletak di antara Laut Flores (batas utara), Selat Ombay (batas selatan), Selat Wetar (batas timur) dan Selat Lomblen (batas barat). Negeri 15 Pulau ini memiliki luas wilayah, daratan 2.864,64 kilometer persegi (Km2) dan perairan 10.973,62 Km2. Menurut sensus tahun 1999, daerah yang dijuluki Nusa Kenari ini berpenduduk 158.024 orang.


Kalau selama ini orang menganggap Alor sebagai daerah terisolasi, mungkin karena akses transportasinya yang sulit, terutama dari Kupang, ibu kota Propinsi NTT. Tapi itu dulu. Sekarang akses transportasi ke Alor sudah semakin lancar.
Alor memiliki potensi sumber daya alam (SDA) yang memiliki keunggulan mutlak dan keunggulan komparatif luar biasa. Keunggulan mutlak meliputi bidang pertambangan seperti batu hitam yang terkenal hingga ke mancanegara. Juga, bidang pariwisata seperti taman laut dengan 26 titik diving (selam) terindah kedua di dunia. Sedangkan keunggulan komparatifnya berupa kenari dan kemiri dengan jumlah populasi lebih banyak daripada daerah-daerah lain di NTT.
Kekayaan lain yang terkandung dalam bumi Nusa Kenari adalah keragaman etnolinguistik dan etnis dengan pola interaksi sosial masing-masing yang khas, berbasis gotong-royong dan kekeluargaan. Dengan keanekaragaman tersebut, masyarakatnya menjadi sangat kaya dengan nilai moral, etika, estetika dan toleransi.
Hal menarik, yang menjadi perhatian pemerintah setempat saat ini adalah sektor pariwisata, khususnya wisata budaya. Sejauh pengamatan SPIRIT NTT, wisata budaya ini cukup dikenal oleh wisatawan mancanegara (Wisman). Ini setidak-tidaknya terukur dari banyaknya Wisman yang datang ke Alor dan menanyakan keberadaan wisata budaya Alor.
Sebut saja, perkampungan tradisional Takpala di Kecamatan Alor Tengah Utara. Perkampungan ini memiliki perumahan dan tradisi adat yang khas, seperti upacara belanga moko, pernikahan tradisional dan tarian lego-lego. Begitupun perkampungan tradisional Mombang, sekitar tujuh kilometer dari Kota Kalabahi, Kabupaten Alor. Kampung ini juga memiliki tradisi spesifik dalam cara membangun rumah, tari-tarian, sistem pernikahan ditambah dengan kondisi alam yang indah.
Wisata budaya lainnya dapat dinikmati di Kampung tradisional Bampalola, Kecamatan Alor Barat Laut (ABAL). Di kampung ini terdapat rumah adat laka tuil dengan berbagai ornamen upacara makan baru dan berbagai atraksi budaya. Begitu pun di Desa Alor Kecil dan Alor Besar di Kacamatan ABAL.
Di kampung ini terdapat sunatan adat, pernikahan adat, tarian dan lego-lego. Di sana ada juga Al Quran tua yang terbuat dari kulit kayu, musik tradisional dan home stay. Pada waktu tertentu di kampung ini terdapat arus dingin, yang mengakibatkan banyak ikan mati.
***
KENDATI aset wisata di Kabupaten Alor sudah terbilang banyak dan kesohor hingga ke mancanegara, namun masyarakat dan pemerintah kabupaten (Pemkab) Alor, melalui Dinas Pariwisata dan Penanaman Modal Daerah, terus menggali dan menemukan warisan budaya leluhur mereka.
Di Desa Lembur Barat, Kecamatan Alor Tengah Utara, tepatnya di sebuah bukit dengan ketinggian kira-kira 450 meter dari permukaan laut, di areal seluas lima hektare, terdapat sebuah mezbah lama peninggalan leluhur Lembur. Untuk menghidupkan kembali perkampungan yang memiliki tradisi ritual tinggi ini, belum lama ini masyarakat setempat melangsungkan acara-acara adat yang cukup menarik perhatian turis mancanegara. Di lokasi mesbah Lembur itu mereka membangun kembali sebuah rumah gudang (rumah adat orang Alor) dan sebuah home stay (vila). Di dalam rumah ini dipajang beraneka hasil kerajinan masyarakat.
Dari atas bukit itu, para pengunjung juga akan menikmati pemandangan panorama alam dan laut Teluk Kenari yang indah, sambil mencicipi makanan tradisional yang disiapkan oleh kelompok Sadar Wisata Budaya Lembur.
Berkaitan dengan pembenahan kampung tersebut, Bupati Alor, Ir. Ans Takalapeta didampingi Kepala Dinas Pariwisata Alor, Drs. Sepri Datemoly, Kabag Pembangunan Setkab Alor, Drs. Abraham Maulaka dan para wartawan berkunjung ke lokasi Taman Wisata Budaya Lembur. Dalam kunjungan itu, Bupati Takalapeta meresmikan kelompok sadar wisata Lembur dan menetapkan lokasi itu sebagai salah daerah wisata budaya di Alor.
Takalapeta meminta masyarakat agar terus berupaya melestarikan nilai budaya warisan leluhur. Menurut dia, nilai-nilai tersebutlah yang membuat masyarakat ada dan diatur oleh norma-norma kebersamaan. Dia menegaskan, setiap upaya masyarakat untuk melakukan pelestarian seni budaya, Pemkab akan selalu mendukung. Dengan tampilnya budaya Lembur sebagai aset wisata budaya, potensi wisata Alor semakin kaya. (okto manehat)

Tidak ada komentar: