RSS Feed (xml)
Laporan Okto Manehat, Spirit NTT, 14-20 April 2008
KALABAHI, SPIRIT --Para pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Alor meminta manajemen perusahaan itu mengimbangi kenaikan tarif air minum dengan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.Novi dan Ani, warga Kalabahi menyampaikan harapan itu kepada SPIRIT NTT di Padang Takukur, Rabu (9/4/2008).
Menurut kedua ibu rumah tangga itu, selama ini pelayanan PDAM kepada masyarakat, khususnya di wilayah Jembatan Hitam dan Padang Takukur, memprihatinkan. Pelanggan tidak pernah menikmati air dari PDAM secara lancar, meski kewajiban pembayaran rekening tetap dilaksanakan.
"Kalau musim hujan seperti ini, air jalan empat hari atau satu minggu sekali. Apalagi kalau kita omong musim panas. Hanya Tuhan yang tahu," tutur Novi.
Novi dan beberap ibu RT lainnya mengharapkan ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. PDAM harus memperhatikan hak-hak pelanggan sebelum kewajiban membayar iuran dilakukan. Yang terjadi selama ini, kata Novi, PDAM lebih mementingkan kewajiban pelanggan ketimbang hak sehingga pelayanannya mengecewakan.
Hal yang sama dikemukakan Paman Abdul. Menurut dia, apabila PDAM menaikkan tarif, maka harus ada peningkatan pelayanan, sebab pelanggan masih mengeluh soal pelayanan PDAM. Air PDAM yang mengalir ke wilayah itu seminggu sekali bahkan lebih dari seminggu.
Direktur PDAM Nusa Kenari Alor, Drs. Karel Lapenangga yang dikonfirmasi, Rabu (9/4/2008), membenarkan keluhan itu. Kenaikan tarif dikenakan untuk pemakaian April yang realisasinya pada bulan Mei nanti.
Kenaikan ini, kata Lapenangga, sesuai peraturan Bupati Alor Nomor 5 Tahun 2008. Lapenangga juga menjelaskan bahwa kenaikan tarif diterapkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan, kontribusi kepada daerah dan kesejahteraan pegawai. *
Daftar tarif kenaikan PDAM:
- Kelompok sosial Rp 400-Rp 750/kubik
- Kelompok Rumah Tangga Rp 800-Rp 1.300
- Instansi pemerintah Rp1000-Rp 1.500
- Kelompok niaga Rp1.500-Rp 3000
- Pelabuhan laut/udara Rp 7.000
KALABAHI, SPIRIT --Para pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Alor meminta manajemen perusahaan itu mengimbangi kenaikan tarif air minum dengan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.Novi dan Ani, warga Kalabahi menyampaikan harapan itu kepada SPIRIT NTT di Padang Takukur, Rabu (9/4/2008).
Menurut kedua ibu rumah tangga itu, selama ini pelayanan PDAM kepada masyarakat, khususnya di wilayah Jembatan Hitam dan Padang Takukur, memprihatinkan. Pelanggan tidak pernah menikmati air dari PDAM secara lancar, meski kewajiban pembayaran rekening tetap dilaksanakan.
"Kalau musim hujan seperti ini, air jalan empat hari atau satu minggu sekali. Apalagi kalau kita omong musim panas. Hanya Tuhan yang tahu," tutur Novi.
Novi dan beberap ibu RT lainnya mengharapkan ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. PDAM harus memperhatikan hak-hak pelanggan sebelum kewajiban membayar iuran dilakukan. Yang terjadi selama ini, kata Novi, PDAM lebih mementingkan kewajiban pelanggan ketimbang hak sehingga pelayanannya mengecewakan.
Hal yang sama dikemukakan Paman Abdul. Menurut dia, apabila PDAM menaikkan tarif, maka harus ada peningkatan pelayanan, sebab pelanggan masih mengeluh soal pelayanan PDAM. Air PDAM yang mengalir ke wilayah itu seminggu sekali bahkan lebih dari seminggu.
Direktur PDAM Nusa Kenari Alor, Drs. Karel Lapenangga yang dikonfirmasi, Rabu (9/4/2008), membenarkan keluhan itu. Kenaikan tarif dikenakan untuk pemakaian April yang realisasinya pada bulan Mei nanti.
Kenaikan ini, kata Lapenangga, sesuai peraturan Bupati Alor Nomor 5 Tahun 2008. Lapenangga juga menjelaskan bahwa kenaikan tarif diterapkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan, kontribusi kepada daerah dan kesejahteraan pegawai. *
Daftar tarif kenaikan PDAM:
- Kelompok sosial Rp 400-Rp 750/kubik
- Kelompok Rumah Tangga Rp 800-Rp 1.300
- Instansi pemerintah Rp1000-Rp 1.500
- Kelompok niaga Rp1.500-Rp 3000
- Pelabuhan laut/udara Rp 7.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar