Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Vokalis itu telah pergi...

Spirit NTT, 25 Februari - 2 Maret 2008

SIANG itu langit Kota SoE, Ibu kota Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), nampak mendung. Di salah satu sudut Jalan Soekarno terbentang lebar tenda duka, Kamis (14/2/2008). Melkianus Boru, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten TTS, meninggal dunia.
Lelaki kelahiran Rote Ndao, 20 Mei 1936, itu meninggal setelah menderita sakit sejak tahun 2007. Almarhum yang mengabdikan diri sebagai pegawai negeri sipil 42 tahun dan anggota DPRD TTS selama 14 tahun, enam bulan, meninggal di kediamannya, Kamis (14/2/2008), pukul 09.55 wita, dalam usia 71 tahun, delapan bulan, 25 hari.
Almarhum yang memiliki motto, "Kendalikan dirimu dengan cermat sebelum melangkah menuju arena perjuangan hidup," meninggalkan seorang istri, Henderika Maak, tujuh anak dan tiga anak angkat. Almarhum Melkianus Boru juga meninggalkan tujuh menantu dan 15 cucu.
Anak-anak almarhum adalah Yohanis Boru (almarhum), Benyamin S Boru, S.E (PNS Nakertrans TTS), Glandina M Boru, S.Th (Pendeta), Samuel Boru, S.Hut (PNS Dishut TTS), John ES Boru, S.H (PNS Dishub TTS) dan Dortia S Boru, S.SoS (Teller BRI SoE). Sementara tiga anak angkat yang ditinggalkan, Yunus Boru, Suharsih, dan Dominikus.
Semasa hidupnya, almarhum Melkianus Boru mengenyam pendidikan pertama kali di VS selama tiga tahun di Busalangga yakni tahun 1944-1947. Setelah itu almarhum melanjutkan VVS Sekolah Rakyat Sambungan Mata Boaoan Rote Ndao tahun 1947-1950. Tamat dari sekolah itu, almarhum melanjutkan ke SGB Kristen di SoE tahun 1950-1954. Usai menyelesaikan sekolah di SGB, almarhum melanjutkan ke SGA Negeri Kupang tahun 1960.
Almarhum memulai kiprahnya menjadi pegawai negeri sipil sejak tamat dari SGB Kristen di SoE tahun 1954. Pertama kali almarhum diangkat menjadi guru sekolah rakyat (SR) GMIT di Kapan I selama enam tahun. Berprestasi bagus selama menjadi guru, almarhum menempati jabatan Kepala SR GMIT Bes'ana I selama dua tahun yakni 1960-1962.
Karier almarhum terus menanjak naik dengan diangkatnya sebagai Kepala Kantor Inspeksi Pendidikan Masyarakat Wilayah III TTS di Niki-Niki tahun 1962-1966. Setelah empat tahun menjabat sebagai Lepala Kantor Inspeksi Pendidikan Masyarakat, tahun 1966-1975, almarhum diangkat sebagai Kepala SMP Kristen Kapan.
Puncak karier almarhum Melkianus Boru ketika dipercayakan menjabat Kepala Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTS tahun 1975-1992. Dan, beliau mengakhiri karier PNS-nya sebagai pengawas SMP di Kantor Wilayah Depdikbud NTT selama empat tahun, 1992-1996.
Sementara karier politiknya dimulai tahun 1973-1978. Usai pensiun dari PNS, almarhum kembali terpilih menjadi anggota DPRD TTS dari periode 1999-hingga Februari 2008. Selama berada di jalur politik, almarhum pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD TTS, Ketua Komisi D DPRD TTS dan Ketua Badan Kehormatan DPRD TTS.
Pesan bijak almarhum kepada anak-anaknya agar dalam berorganisasi memelihara ketulusan, kejujuran, sabar, dan setia kawan. Sementara itu, dalam berpolitik praktis tidak hanya tulus seperti merpati tetapi dibutuhkan cerdik seperti ular.
Semasa hidupnya, almarhum dikenal sebagai sosok yang tegas dan kritis. Buktinya, saat berada di lembaga DPRD TTS, ia selalu bersikap kritis dan vokal dalam setiap pembahasan apapun baik yang menyangkut kebijakan Dewan maupun pemerintah. Sikap kritisnya yang disampaikan almarhum bukan bersifat menjatuhkan tetapi memberi solusi yang terbaik bagi semua pihak. Untuk bersikap seperti itu, almarhum selalu mengingatkan agar pemerintah dan Dewan menaati aturan yang ada.
Boleh dikata, semasa aktif menjadi anggota Dewan, almarhum paling getol memperjuangkan pendidikan di TTS. Bila mendengar kabar tidak sedap tentang pendidikan di TTS, almarhum yang pertama kali marah dan langsung memanggil Subdin Dinas Dikbud yang terkait untuk diberikan wejangan.
Kepergian almarhum, Melkianus Boru, tentunya tidak hanya meninggalkan duka bagi keluarga, sanak saudaranya dan keluarga besar DPRD TTS, tapi seluruh warga TTS juga patut berduka dan mengacungi jempol terhadap upaya, usaha dan kinerja almarhum yang konsisten memajukan dunia pendidikan di TTS. Selamat jalan Bapak Melkianus Boru. (tim humas setda tts)

Tidak ada komentar: