Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

SMA Gabriel Maumere ujicoba UN

Spirit NTT, 3-9 Maret 2008

MAUMERE, SPIRIT--SMAK Sint Gabriel Maumere menggelar ujicoba ujian nasional (UN) tahap pertama, belum lama ini. Ujicoba ini untuk menguji kesiapan para pelajar dan guru bidang studi menjelang ujian akhir nasional.
Demikian Kepala SMAK Sint Gabriel Maumere, Emilianus Pedor, S.Pd, saat melakukan Sosialisasi Persiapan Menghadapi UN Tahun Ajaran 2007/2008 di Aula SMAK Sint Gabriel, Jalan Soekarno- Hatta, Maumere, Sabtu (16/2/2008). Sosialisasi ini dihadiri para siswa kelas III dan para orangtua.
Menurut Pedor, pelaksanaan ujicoba UN dilakukan tiga tahap. Tahap pertama dilakukan 1-8 Januari 2008, hasil cukup baik, walau masih jauh dari harapan dan syarat kelulusan yang ditentukan departemen pendidikan. "Hasil yang diperoleh 242 siswa/i ini akan dievaluasi oleh para guru dan seluruh peserta UN," katanya.
Materi ujicoba tahap pertama, katanya, disusun para guru bidang studi. Ujicoba tahap II dilaksanakan 25-28 Februari 2008, materi ujian disusun tim guru bidang studi di Kabupaten Sikka. Ujicoba UN tahap III dilakukan Dinas Pendidikan Sikka, 3 April 2008.
Menyoal penyelenggaraan UN 2008, kata Pedor, diselenggarakan dalam dua sesi. UN utama diselenggarakan tanggal 22-24 April 2008 mendatang. UN tahap dua yang merupakan ujian susulan dimulai tanggal 28-30 April 2008. Hasil UN diumumkan bulan Juni 2008.
"Hasil uji coba tahap pertama ini akan kita evaluasi agar para guru bidang studi dan pelajar lebih mempersiapkan diri dalam membimbing dan memotivasi diri para pelajar supaya lebih giat lagi belajar dan mematangkan diri sebelum menempuh ujian nasional," ujar Pedor.
Pedor juga menjelaskan bahwa UN tahun ini berbeda dengan UN tahun sebelumnya. Tahun ini para pelajar kelas III harus mengerjakan enam mata pelajaran, sementara tahun sebelumnya hanya tiga mata pelajaran.
Dia menyebut enam mata pelajaran UN untuk kelas dengan program studi IPA adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi. Program Studi Bahasa: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Jerman, Matematika, Antropologi dan Sastra. Program Studi IPS: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Ekonomi, Sosiologi, Geografi dan Matematika.
Di SMA Katolik Sint Gabriel saat ini, dikauinya, terdapat 242 siswa/i yang tersebar di tiga program studi, yakni IPA, Bahasa dan IPS. Untuk program studi IPA terdapat 31 orang pelajar, Bahasa 92 orang dan IPS 119 orang pelajar.
Orangtua harus dukung
Emilianus Pedor mengatakan, untuk mencapai hasil yang baik, seperti yang diharapkan orang tua, sekolah dan para pelajar kelas III, semua pihak termausk orangtua harus memberi dukungan.
"Dukungan dan perhatian orang tua sangat dibutuhkan anak didik, terutama pada masalah pembagian waktu belajar anak harus lebih ditingkatkan. Untuk memperoleh persentasi kelulusan secara baik, semua pihak termasuk orangtua harus bertanggung jawab dan ikut terlibat, dengan meningkatkan perhatian terhadap waktu dan pola belajar anak. Ini sebagai langkah persiapan anak menghadapi ujian nasional," harap Emil Pedor.
Peran orang tua dalam memberikan perhatian, tambahnya, sangat dibutuhkan anak. Dan, yang terpenting bahwa perhatian dan pendidikan dalam rumah adalah yang pertama diperoleh anak didik, dengan orang tua/wali sebagai guru.
Untuk dikatahui orang tua bahwa selain harus menempuh enam mata pelajaran pada UN, angka kelulusan terendah dari setiap mata pelajaran adalah 04.25, dengan jumlah nilai keseluruhan dari enam mata pelajaran yang diujikan adalah 31.50, dengan perolehan rata- rata 5.25 baru seseorang dikatakan lulus.
"Jadi, kalau ada satu mata pelajaran saja yang tidak mencapai angka 04.25 dan tidak mencapai nilai rata-rata yang disyaratkan terendah 05.25 dari jumlah keseluruhan nilai 31.50, maka anak tersebut dinyatakan tidak lulus," jelas Pedor kepada ratusan orang tua wali yang mengadiri sosialisasi tersebut.
Pedor menjelaskan bahwa perlu peningkatkan mutu pendidikan dan perbaikan prrsentase kelulusan yang lebih baik dari tahun sebelumnya, seperti di tahun ajaran 2005/2006 yang hanya mencapai 37.45 persen dan di tahun ajaran 2006/2007 meningkat menjadi 54.42 persen.
Pihak sekolah, katanya, telah mengupayakan pengadaan buku mata pelajaran UN, melakukan penambahan waktu belajar mengajar untuk mata pelajaran UN serta terus melakukan disiplin waktu belajar bagi siswa kelas III. (djo/humas Sikka)

Tidak ada komentar: