Spirit NTT, 3-9 Maret 2008

DI TENGAH memanasnya pertarungan para kandidat Bupati dan Wakil Bupati Sikka memperebutkan kursi jabatan tersebut pada periode 2008-2013, warga pemilih pun memasang criteria tentang sosok pemimpin untuk kabupaten Sikka lima tahun ke depan.
Hal tersebut menurut banyak kalangan merupakan cerminan sikap politik yang matang pada tatanan kehidupan masyarakat sebelum menjatuhkan pilihan dalam ajang Pilkada 2008.
Pandangan tersebut antara lain dikemukan oleh Aisisten Tata Praja Setda Sikka, LB da Lopez. Menurutnya, ada tiga kriteria yang diperlukan dalam menentukan pemimpin kabupaten Sikka saat ini dan pada masa yang akan datang.
Kriteria yang dipasang da Lopez itu pada prinsipnya didasarkan pada latar belakang budaya dan pandangan masyarakat kabupaten Sikka sendiri tentang siapa pemimpin berdasarkan pengalaman dan budaya kepemimpinan, yakni Ata Bisa Ngasiang, Ata Mo'ang dan Ata ola Plewo Pla'a, Nao Toneng.
LB da Lopez menguraikan, pemimpin yang kita butuhkan adalah orang yang pintar dan cerdas, namun kepintaran sebatas kemampuan intelektual saja tidak cukup. Kita juga membutuhkan orang yang bijaksana atau Ata Bisa Ngasiang. Sedangkan sosok pemimpin sebagai Ata Mo'ang mencerminkan sikap mengayomi.
Da Lopez memandang penting dimensi ini karena seorang bupati dan wakil bupati adalah pemimpin masyarakat Sikka yang sangat beragam baik dari aspek budaya, ras, suku, agama dan golongan.
Sebagai bupati dan wakil bupati, keduanya harus mampu menggerakan roda birokrasi dengan kemampuan manajemen yang baik. Kepada SPIRIT NTT LB da Lopez mengatakan, program pembangunan bisa sukses kalau kemampuan manajemen perlu didukung kemampuan berkomunikasi atau human relation yang boleh disama-artikan dengan kebiasaan Plewo-Pla'a, Nao Toneng. Kalau ada PNS yang salah perlu ditegur kemudian diarahkan untuk memperbaiki kesalahannya dan bekerja lebih produktif.
Demikian pun kalau ada anggota masyarakat yang salah bertindak atau melakukan pelanggaran. "Seorang pemimpin harus bisa menyapa mereka dengan penuh kebapakan dan menyadarkan mereka untuk bisa mengubah perilakunya yang tidak benar," kata da Lopez di tengah perbincangannya dengan SPIRIT NTT, Selasa 20 Februari lalu. (el)
Hal tersebut menurut banyak kalangan merupakan cerminan sikap politik yang matang pada tatanan kehidupan masyarakat sebelum menjatuhkan pilihan dalam ajang Pilkada 2008.
Pandangan tersebut antara lain dikemukan oleh Aisisten Tata Praja Setda Sikka, LB da Lopez. Menurutnya, ada tiga kriteria yang diperlukan dalam menentukan pemimpin kabupaten Sikka saat ini dan pada masa yang akan datang.
Kriteria yang dipasang da Lopez itu pada prinsipnya didasarkan pada latar belakang budaya dan pandangan masyarakat kabupaten Sikka sendiri tentang siapa pemimpin berdasarkan pengalaman dan budaya kepemimpinan, yakni Ata Bisa Ngasiang, Ata Mo'ang dan Ata ola Plewo Pla'a, Nao Toneng.
LB da Lopez menguraikan, pemimpin yang kita butuhkan adalah orang yang pintar dan cerdas, namun kepintaran sebatas kemampuan intelektual saja tidak cukup. Kita juga membutuhkan orang yang bijaksana atau Ata Bisa Ngasiang. Sedangkan sosok pemimpin sebagai Ata Mo'ang mencerminkan sikap mengayomi.
Da Lopez memandang penting dimensi ini karena seorang bupati dan wakil bupati adalah pemimpin masyarakat Sikka yang sangat beragam baik dari aspek budaya, ras, suku, agama dan golongan.
Sebagai bupati dan wakil bupati, keduanya harus mampu menggerakan roda birokrasi dengan kemampuan manajemen yang baik. Kepada SPIRIT NTT LB da Lopez mengatakan, program pembangunan bisa sukses kalau kemampuan manajemen perlu didukung kemampuan berkomunikasi atau human relation yang boleh disama-artikan dengan kebiasaan Plewo-Pla'a, Nao Toneng. Kalau ada PNS yang salah perlu ditegur kemudian diarahkan untuk memperbaiki kesalahannya dan bekerja lebih produktif.
Demikian pun kalau ada anggota masyarakat yang salah bertindak atau melakukan pelanggaran. "Seorang pemimpin harus bisa menyapa mereka dengan penuh kebapakan dan menyadarkan mereka untuk bisa mengubah perilakunya yang tidak benar," kata da Lopez di tengah perbincangannya dengan SPIRIT NTT, Selasa 20 Februari lalu. (el)





Tidak ada komentar:
Posting Komentar