Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Koalisi wartawan dan ornop datangi DPRD Mabar

Spirit NTT, 3-9 Maret 2008

LABUAN BAJO, SPIRIT--Puluhan orang yang tergabung dalam Koalisi Wartawan dan Organisasi Non Pemerintah (Ornop) Se-Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar aksi damai di halaman Kantor DPRD Manggarai Barat (Mabar), pekan lalu.
Aksi damai itu sebagai reaksi atas kekerasan yang dialami Wartawan Pos Kupang, Obby Lewanmeru, yang dilakukan oleh empat pemuda di Labuan Bajo, Minggu (17/2/2008).
Koalisi Perhimpunan Wartawan dan Ornop yang melakukan aksi damai itu, antara lain Perhimpunan Wartawan Manggarai Barat (PWMB), Aliansi Wartawan Manggarai atau AWAM, Perhimpunan Wartawan Flores atau PWF, Yayasan Komodo Indonesia atau Yakomindo, Lembaga Diaspora, Lira dan Lembaga Pemberdayaan dan Advokasi Masyarakat atau LPAM.
Mereka tiba di Kantor DPRD Mabar sekitar pukul 11.00 wita. Selanjutnya para wartawan secara bergantian melakukan orasi. Dalam orasinya, para wartawan mengutuk tindakan kekerasan yang dilakukan-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Robert Perkasa, wartawan Komodo FM Labuan Bajo, dalam orasinya dengan tegas mengatakan fenomena kekerasan yang kian merajalela dan kekerasan dalam bentuk apapun harus dilawan. Sebab, kekerasan merupakan kejahatan kemanusiaan yang merendahkan sekaligus ancaman serius bagi martabat manusia.
Dikatakannya, perilaku premanisme terhadap pers maupun insan pers yang dialami Wartawan Pos Kupang merupakan tindakan yang mencederai nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Karena itu, mereka meminta kasus kekerasan tersebut harus dijadikan sebagai musuh bersama yang harus dilawan.
"Kekerasan merupakan kejahatan kemanusiaan yang harus dilawan. Ini tidak bisa ditolerir. Dan, kami berharap kasus ini dijadikan persoalan bersama yang harus segera dihentikan," tandasnya.
Selain Perkasa, Kanis Lina Bana, Wartawan Pos Kupang Biro Riteng, dalam orasinya meminta kepada seluruh komponen, baik aparat keamanan, pemerintah, aparat penegak hukum maupun masyarakat harus proaktif menyelesaikan kasus ini dalam waktu yang singkat. Karena jika tidak, dikhawatirkan kekerasan terhadap wartawan akan terus dan terus berlanjut.
"Kami minta kasus ini harus segera diatasi dalam waktu singkat. Jangan biarkan kasus ini berlarut-larut," tegas Lina Bana, yang diamini rekan-rekan wartawan lainnya.
Kanis Lina Bana pun membacakan pernyataan sikap para wartawan. Sedikitnya ada lima pernyataan sikap yang mereka sampaikan. Pertama, mendesak seluruh jajaran kepolisian, baik tingkat lokal, regional dan nasional untuk senantiasa memberi rasa aman dengan melindungi, mengayomi warga negara.
Kedua, mendesak aparat kepolisian Manggarai Barat agar mengusut tuntas kasus penganiayaan yang dialami Wartawan Pos Kupang serta menangkap aktor intelektual di balik kasus kekerasan tersebut.
Ketiga, mendesak aparat penegak hukum, polisi, jaksa dan hakim agar menjalankan tugas dan kewenangannya dalam rangka penegakan supremasi hukum di wilayah ini tanpa diskriminatif.
Keempat, mendesak DPRD Manggarai Barat untuk ikut menyikapi berbagai fenomena sosial seperti perilaku premanisme dan kekerasan yang semakin berkembang di daerah ini.
Kelima, mendesak Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat agar memperhatikan secara serius berbagai kebijakan pembangunan di wilayah itu agar mampu mengatasi berbagai persoalan kemasyarakatan terutama masalah sosial kamtibmas demi terwujudnya masyarakat yang adil dan sejahtera.
"Kami juga minta agar Pemkab Mabar memperhatikan secara serius berbagai kebijakan pembangunan di wilayah ini," kata Kornelis Rahalaka, wartawan Majalah Diaspora terbitan Labuan Bajo.
Harus disikapi
Sementara itu, Perhimpunan Wartawan Flores/PWF dalam surat dengan No. 03/PWF/E-II.2008 yang ditandatangani Ketua Umum, Hieronimus Bokila dan Sekretaris Umum, Bernadus Barat Daya, antara lain menambahkan, jika pernyataan sikap ini tidak ditanggapi dan disikapi, PWT dan organisasi wartawan seluruh Flores akan melakukan perlawanan keras hingga pernyataan sikap ini disikapi dan dituntaskan.
Usai berorasi di halaman Kantor DPRD Mabar, para wartawan meminta DPRD untuk menerima kedatangan mereka. Dan, tidak lama berselang, Wakil Ketua DPRD Mabar, Yohanes Suherman, menemuai para wartawan yang menggelar aksi damai.
Suherman mempersilakan para wartawan untuk masuk ke dalam ruangan sidang utama DPRD Mabar. Mereka diterima Ketua DPRD Mabar, Matheus Hamsi; Wakil Ketua, Ambros Janggat dan Yohanes Suherman serta anggota Dewan lainnya seperti Thobias Wanus, Safrudin, Edi Endi, Lambert Landing, Frans Sukmaniara, Karolus Kapu, Blasius Jeramun dan Agustinus Jiik.
Untuk diketahui, aksi wartawan ini diawali doa peneguhan dipimpin wartawan Pos Kupang, Kanis Lina Bana, yang berlangsung di Clinik St. Yoseph, tempat Obby dirawat. Dalam doa peneguhan itu mereka mengharapkan agar Obby mendapat kekuatan dan segera sembuh. Dari Clinik St. Yoseph, wartawan bergerak menuju Mapolres Manggarai Barat menggelar orasi sambil mengangkat spanduk, satu dari sekian spanduk bertuliskan, "STOP KEKERASAN TERHADAP WARTAWAN."
Dari Mapolres mereka menuju Kantor DPRD Mabar. Dari kantor DPRD, koalisi wartawan dan Ornop ini juga mendatangi Kantor Bupati Manggarai Barat. Mereka diterima Wakil Bupati Mabar, Drs. Agustinus Ch Dula; Sekab, Drs. Benediktus Ngete; dan Kepala Kesbang Linmas, Drs. Valens Gampur, M.Si.
Di hadapan Wabup Mabar, Gusti Dula, para wartawan menyampaikan tuntutan dan pernyataan sikap seperti yang mereka sampaikan di DPRD Mabar. Baik di Mapolres, Kantor DPRD maupun di Kantor Bupati Mabar, koalisi wartawan dan ornop menyerahkan pernyataan sikap. Pernyataan sikap itu ditandatangani oleh semua wartawan dan ornop yang bergabung. Mereka antara lain Kanis Lina Bana (Wartawan Pos Kupang Biro Ruteng); Petrus Nasarani (Radio El Sintha untuk wilayah peliputan Manggarai dan Manggarai Barat); Valens Blikololong (Metro TV daratan Flores); Enok Tanggur (RCTI wilayah Flores); Jo Kenaru (ANTV wilayah Flores); Paul Bataona, Andre Durung dan Kristo Lawudin (Flores Pos); Bernadus Barat Daya, Robert Perkasa dan Yos da Putra (Komodo FM Labuan Bajo); Ferdinandus Jemaun, Frumen Amas dan Marcel Pahun (HU Media Rakyat); John Lewar, Plasidus Masdi (HU Patroli Post); Kornelis Rahalaka (Diaspora); Titus Untung (Demokratik); Sofiandi (LPAM) dan Vinsen Burhamanse (Yakomindo Labuan Bajo). (infokom manggarai barat)

Tidak ada komentar: