Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Kerusakan jalan di ABL dilaporkan ke Bupati Kupang

Laporan Marsel Ali, Spirit NTT, 25 Februari - 2 Maret 2008

KUPANG, SPIRIT -- Ruas jalan Kupang-Soliu, Kecamatan Amfoang Barat Laut (ABL), Kabupaten Kupang kini semakin parah. Harga berbagai bahan kebutuhan pun melonjak naik. Kondisi ini akan dilaporkan kepada Bupati Kupang.
Camat Amfoang Barat Laut, Petrus Emanuel Reinsini, S.Ip, mengatakan hal ini saat ditemui SPIRIT NTT di Kantor Bupati Kupang, Senin (17/2/2008). Ia mengatakan, kondisi jalan saat ini semakin parah. Kehidupan masyarakat kian sulit karena tidak bisa melakukan mobilitas secara bebas ke Kupang.
Reinsini mengaku sempat menginap semalam dalam perjalanan menuju Kupang lantaran banjir pada sejumlah kali. Kerusakan hampir merata sepanjang titik jalan mulai dari Amfoang Utara, Amfoang Barat Laut, Amfoang Barat Daya hingga Fatuleu Barat.
Sejumlah titik jalan di Kecamatan Amfoang Utara, kata dia, berlumpur sehingga sulit dilalui kendaraan. Sedangkan Kali Bonpo di Amfoang Barat Laut mengalami pelebaran dengan kedalaman mencapai dua meter.
Hal yang sama terjadi di Kali Tabun yang berubah dengan kedalaman satu setengah meter dan diperparah dengan erosi sepanjang jalan. Menurut dia, Kali Taen di Kecamatan Amfoang Barat Daya berubah dengan arus yang cukup deras dan kedalaman kali menjadi tiga meter.
"Badan jalan di tanjakan Tanjung Mas berlubang hingga satu setengah meter," katanya.
Kerusakan yang paling parah terdapat di Kali Noelbisnaen, Kecamatan Fatuleu Barat. Terlihat endapan pasir setinggi satu setengah meter dengan kedalaman kali dua meter. Begitu juga di Kali Noe Ana. Jalan tepi kali terputus hingga tiga meter dan beberapa titik jalan lainnya.
Kerusakan pada sejumlah ruas jalan itu, kata Reinsini, berpengaruh pada naiknya harga berbagai kebutuhan masyarakat. Harga sembako saat ini naik. Di antaranya, harga beras Rp 8.000,00 per kilogram, minyak tanah Rp 5.000,00 per botol. Selain harga mahal, kata dia, persediaan kebutuhan sembako hanya bertahan kurang lebih sepekan saja.
Malah pada bulan Januari 2008 lalu, warga harus menggotong orang sakit sampai 35 kilometer dari Desa Taen sebelum mendapat pertolongan kendaraan untuk dirujuk ke Kupang. "Semua masalah ini kita akan laporkan kepada Bupati Kupang guna mendapat bantuan," ujar Reinsini.
Warga Oepoli juga kini menggunakan jalur jalan alternatif dari Kecamatan Amfoang Timur ke Kupang melalui Kefamenanu, Timor Tengah Utara (TTU). Hal itu diakui Kepala Seksi (Kasi) Koordinasi Pelaksanaan Pembangunan Kecamatan Amfoang Timur, Yusuf T Selly. "Sekarang ini masyarakat sulit datang ke Kupang. Warga seringkali tertahan di Kali Nualelo dan Aplal, TTU," katanya.
Di sana, kata dia, sejumlah warga menunggu di pinggir kali untuk menawarkan jasa menyeberangkan kendaraan. Untuk menyeberangkan sebuah sepeda motor, kata dia, warga dibayar Rp 25.000,00 dan kendaraan roda empat Rp 50.000,00 ke atas. Khusus untuk tarif kendaraan ke Kupang, yakni Rp 100.000,00 untuk sekali jalan. *

Tidak ada komentar: