Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Hurek: Revitalisasi sumber daya kesehatan

Spirit NTT, 3-9 Maret 2008

KUPANG, SPIRIT--Wakil Walikota, Drs Daniel Hurek, meminta agar program di bidang kesehatan perlu direvitalisasi, terutama yang berkaitan dengan sumber daya kesehatan, kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan.
Revitalisasi lainnya perihal lingkungan sehat, perilaku hidup sehat, perbaikan gizi masyarakat, penanganan terhadap obat, makanan dan bahan berbahaya.
Permintaan Hurek ini disampaikan pada rapat kerja kesehatan dan perencanaan program kesehatan tingkat Kota Kupang di Aula Bappeda Kota Kupang, Selasa (26/2/2008).
Hurek menyebut beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dari semua pihak. Pertama, revitalisasi program bidang kesehatan. Kedua, meningkatkan pelayanan kesehatan baik melalui tindakan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitasi, terutama bagi masyarakat yang kurang mampu karena faktor kemiskinan sebagai salah satu penyebab utama timbulnya persoalan kesehatan.
Hurek juga menyebut hal penting lainnya adalah
proses pengambilan keputusan, data dan informasi yang mempunyai peran strategis. Karena itu, katanya, Dinas Kesehatan Kota Kupang harus mengembangkan data base kesehatan yang mampu menyediakan informasi kesehatan yang bersifat inpiratif dan motivatif bagi pimpinan untuk perumusan dan penetapan kebijakan guna memberikan layanan yang terbaik, berkualitas dan tepat sasaran.
Menurut Hurek, berbagai program pembangunan di Kota Kupang ini, termasuk pembangunan kesehatan, harus berpedoman pada RPJPD dan RPJMD Kota Kupang sebagai blue print pembangunan Kota Kupang ke depan. Dengan demikian visi dan misi telah yang dicanangkan dapat diwujudkan.
"Keberhasilan atau kegagalan program kesehatan yang kita rencanakan sangat bergantung pada keberhasilan atau kegagalan pengelolaan dan kelembagaan. Untuk itu marilah kita pertimbangkan secara proprosional setiap program yang dirancang agar benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat, terprioritas sesuai urgensitas penanganan dan terkoordinasi dengan baik dengan semua pihak atau instansi terkait," ujarnya.
Ketua Panitia, Rudy Priyono, SKM, M,Kes dalam laporannya menyebutkan raker tersebut diikuti 80 orang dari berbagai unsur terkait.
Menurutnya, proses perencanaan program-program kesehatan khususnya di tingkat operasional, dalam hal ini puskesmas dan kabupaten/kota serta propinsi masih terdapat kesenjangan sehingga kegiatan perencanaan dan penganggaran tidak dilakukan dengan benar. "Kesenjangan itu akibat kurangnya koordinasi dalam pelaksanaan perencanaan program pembangunan kesehatan dan kapasitas manajerial tenaga kesehatan yang masih terbatas," ujarnya. (infokom kota kupang)

Tidak ada komentar: