Spirit NTT, 25 Februari - 2 Maret 2008
KUPANG, SPIRIT--Wakil Ketua DPRD NTT, Drs. Kristo Blasin, bersama pimpinan Komisi A menerima rombongan Komisi I DPRD Sumatera Barat (Sumbar) yang berjumlah 17 orang, Rabu (30/1/2008).
Selama berada di NTT, anggota DPRD Sumatera Barat melakukan dialog atau semacam pertukaran pengetahuan dengan sesama komisi yang membidangi bidang pemerintahan.
Sebagai tuan rumah, Drs. Kristo Blasin mengalungkan selendang kain motif NTT kepada semua rombongan DPRD Sumatera Barat. Dan, sebagai tanda persahabatan antara sesama komisi yang membidangi bidang pemerintahan, di akhir pertemuan dilakukan pertukaran cendera mata antar sesama komisi.
Dalam pertemuan yang penuh persahabatan tersebut, Komisi I DPRD Sumatera Barat meminta penjelasan kepada Komisi A DPRD Propinsi NTT terhadap beberapa hal seperti cara pembahasan Perda Inisiatif; pembentukan propinsi baru; pembentukan Forum Parlemen; dan penanganan tanah wilayah milik pemerintah daerah kepada pihak ketiga yang memberikan kontribusi bagi daerah.
Menurut Kristo Blasin, Forum Parlemen baru ada di tiga propinsi, yaitu NTT, Jawa Barat, dan Kalimantan. Keanggotaan forum adalah semua anggota DPRD dengan tugas antara lain mendistribusi data kependudukan dan pembangunan dari media kepada sesama anggota forum maupun masyarakat.
Pembentukan propinsi baru juga dijelaskan secara rinci kepada rombongan DPRD Sumatera Barat. Sedangkan sumber dana berasal dari lembaga Forum Parlemen sedunia dan bantuan APBD.
Sementara itu Ketua Komisi A , Marthen Darmonsih, menguraikan tupoksi Komisi A yang bekerja sama dengan pihak eksekutif menyangkut pembinaan pegawai, pengajuan anggaran oleh SKPD, serta penataan birokrasi agar berjalan dengan baik.
Menurut Darmonsi, kualitas birokrasi di NTT sangat baik bila diukur dengan propinsi lain di Indonesia, akan tetapi komitmen dalam menjalankan tugas yang kurang berjalan.
Dengan demikian, katanya, Komisi A dan pihak pemerintah berusaha untuk mengubah perilaku birokrasi secara tahap demi tahap agar menjalankan tugas pelayanan pembangunan dan kemasyarakatan lebih baik lagi. (stetal/humas dprd ntt)
Selama berada di NTT, anggota DPRD Sumatera Barat melakukan dialog atau semacam pertukaran pengetahuan dengan sesama komisi yang membidangi bidang pemerintahan.
Sebagai tuan rumah, Drs. Kristo Blasin mengalungkan selendang kain motif NTT kepada semua rombongan DPRD Sumatera Barat. Dan, sebagai tanda persahabatan antara sesama komisi yang membidangi bidang pemerintahan, di akhir pertemuan dilakukan pertukaran cendera mata antar sesama komisi.
Dalam pertemuan yang penuh persahabatan tersebut, Komisi I DPRD Sumatera Barat meminta penjelasan kepada Komisi A DPRD Propinsi NTT terhadap beberapa hal seperti cara pembahasan Perda Inisiatif; pembentukan propinsi baru; pembentukan Forum Parlemen; dan penanganan tanah wilayah milik pemerintah daerah kepada pihak ketiga yang memberikan kontribusi bagi daerah.
Menurut Kristo Blasin, Forum Parlemen baru ada di tiga propinsi, yaitu NTT, Jawa Barat, dan Kalimantan. Keanggotaan forum adalah semua anggota DPRD dengan tugas antara lain mendistribusi data kependudukan dan pembangunan dari media kepada sesama anggota forum maupun masyarakat.
Pembentukan propinsi baru juga dijelaskan secara rinci kepada rombongan DPRD Sumatera Barat. Sedangkan sumber dana berasal dari lembaga Forum Parlemen sedunia dan bantuan APBD.
Sementara itu Ketua Komisi A , Marthen Darmonsih, menguraikan tupoksi Komisi A yang bekerja sama dengan pihak eksekutif menyangkut pembinaan pegawai, pengajuan anggaran oleh SKPD, serta penataan birokrasi agar berjalan dengan baik.
Menurut Darmonsi, kualitas birokrasi di NTT sangat baik bila diukur dengan propinsi lain di Indonesia, akan tetapi komitmen dalam menjalankan tugas yang kurang berjalan.
Dengan demikian, katanya, Komisi A dan pihak pemerintah berusaha untuk mengubah perilaku birokrasi secara tahap demi tahap agar menjalankan tugas pelayanan pembangunan dan kemasyarakatan lebih baik lagi. (stetal/humas dprd ntt)





Tidak ada komentar:
Posting Komentar