Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Direlokasi, warga di sekitar Benenain

Spirit NTT, 17-23 Maret 2008

ATAMBUA, SPIRIT--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belu telah menyiapkan lokasi baru untuk merelokasi warga di Kecamatan Malaka Barat yang bermukim di sekitar sungai Benenain.
Hanya saja, baru sebagian kecil warga yang bersedia untuk direlokasi karena trauma dengan luapan banjir dari Kali Benenain pada pertengahan Februari lalu yang merendam empat dusun, kata Wakil Bupati Belu, dr. Gregorius Mau Bili, di Kupang, Jumat (14/3/2008).
"Sejak beberapa tahun lalu pemerintah sudah menawarkan warga untuk pindah ke lokasi baru, tetapi tidak ada yang mau karena alasan sosial budaya. Setelah banjir Februari lalu baru ada warga yang bersedia untuk direlokasi," katanya.
Dia mengatakan, lahan yang disediakan untuk permukiman baru itu tidak jauh dari permukiman lama. Pertimbangannya agar permukiman lama tetap menjadi lahan untuk bercocok tanam.
Artinya, permukiman lama tidak ditinggalkan sama sekali. Penduduk masih tetap menggunakannya sebagai tempat untuk berkebun.
"Masyarakat tidak dipisahkan dengan adat istiadat yang sudah terbangun sejak nenek moyang di kawasan itu. Jadi kalau ada kuburan nenek moyang atau tempat-tempat upacara adat tetap dipelihara, dijaga dan dirawat," kata Mau Bili.
Dia berharap dengan relokasi tahap pertama dalam tahun 2008 ini, dapat menggugah penduduk yang lain untuk bersedia dipindahkan dari bantaran Sungai Benenain.
Wakil Bupati Belu juga meminta agar jangan ada kesalahan dalam membuat penafsiran, seolah-seolah pemerintah memiliki tujuan tertentu dalam merelokasi warga dari sekitar Sungai Benenain.
"Memang banyak sekali pro kontra, ada yang berpendapat bahwa pemerintah memiliki tendensi tertentu bahkan ingin menjadikan warga sebagai proyek. Tidak ada pikiran negatif, apa yang dilakukan pemerintah semata-mata ingin memisahkan masyarakat dengan bencana yang selalu terjadi setiap tahun," katanya.
Dia mengatakan, kawasan pemukiman di sekitar Benenain tidak pernah luput dari bencana luapan air dari sungai Benenain.
Bencana terakhir terjadi pada 21 Februari lalu yang menyebabkan empat dusun di Desa Lasaen, Kecamatan Malaka Barat tenggelam.
Empat dusun yang tenggelam itu adalah Dusun Umamoto, Lasaen, Bikolo dan Dusun Besuri. Tidak ada korban jiwa tetapi harta benda milik warga seluruhnya tidak bisa diselamatkan.
(antara)

Tidak ada komentar: