Laporan Julianus Akoit, Spirit NTT, 10-16 Maret 2008
KEFAMENANU, SPIRIT--Pelaksanaan Askeskin di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dievaluasi, dipimpin Manajer PT Askes Cabang Kupang, Fransiscus Parera, di Kantor Bupati TTU, Selasa (4/3/2008). Rapat ini dihadiri Pelaksana Tugas (Plt) Sekab TTU, Drs. Saijao Dominikus dan pejabat dari instansi terkait lainnya.
Dalam rapat ini terungkap, selama tahun 2007, PT Askes Cabang Kupang, menelantarkan 63.439 jiwa masyarakat miskin dari total 126.183 masyarakat miskin di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Buktinya, PT Askes Cabang Kupang hanya mencetak dan mendistribusikan 62.744 kartu askeskin atau hanya 49,73 persen dari total 126.183 kartu.
Dalam laporannya, Parera mengatakan, program Askeskin telah dilaksanakan sejak 1 Januari 2005 sebagai implementasi dari Undang-Undang (UU) Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Tujuan program Askeskin agar masyarakat miskin mendapat akses pelayanan kesehatan gratis yang akhirnya dapat meningkatkan derajat kesehatannya.
PT Askeskin Cabang Kupang, kata Parera, melayani tujuh kabupaten/kota, yaitu Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten TTS, Kabupaten TTU, Kabupaten Belu, Kabupaten Alor dan Kabupaten Rote Ndao. Untuk Kabupaten TTU, pada tahun 2005 lalu jumlah peserta Askeskin sebanyak 62.744 jiwa. Pada tahun 2006, tidak ada penambahan jumlah peserta Askeskin. Selanjutnya berdasarkan kuota Menteri Kesehatan RI, pada tahun 2007, peserta Askeskin di Kabupaten TTU bertambah sebanyak 63.439 jiwa atau mengalami kenaikan sebanyak 98,90 persen sehingga menjadi 126.183 jiwa.
Namun hingga Desember 2007, lanjut Parera, PT. Askes Cabang Kupang hanya mampu mencetak dan mendistribusikan 62.744 kartu askeskin atau hanya 49,73 persen dari total seharusnya 126.183 kartu. Itu berarti masih ada 63.439 jiwa masyarakat miskin di TTU yang diterlantarkan dan terpaksa tidak bisa menikmati jasa pelayanan kesehatan gratis di Puskesmas maupun di RSUD Kefamenanu.
"Ada banyak faktor yang menyebabkan kenapa jumlah target baru mencapai 49,73 persen. Diantaranya, data BPS hanya menyebutkan kepala rumah tangga miskin (RTM) tidak disertai dengan nama-nama anggota rumah tangga miskin (ARTM). Selain itu, SK Bupati TTU hanya menyebutkan jumlah jiwa, tidak menyebut data detil per jiwa sehingga sulit dalam proses penerbitan dan pendistribusian kartu Askeskin," demikian Parera berlasan.
Salah satu peserta rapat evaluasi, yang tidak ingin ditulis namanya, membeberkan bahwa di RSUD Kefamenanu, ada lima item pelayanan kesehatan bagi peserta Askeskin, yaitu rawat jalan, rawat inap, rujukan, pengiriman jenazah, dan pengadaan obat. "Dan, klaim RSUD Kefa kepada PT. Askes Cabang Kupang atas pelayanan Askeskin untuk tahun 2006 lalu mencapai Rp 1.086.543.500,00 dan pada tahun 2007 mencapai Rp 1.614.142.187,00. Tapi kami meragukan data klaim itu," katanya. *
Dalam rapat ini terungkap, selama tahun 2007, PT Askes Cabang Kupang, menelantarkan 63.439 jiwa masyarakat miskin dari total 126.183 masyarakat miskin di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Buktinya, PT Askes Cabang Kupang hanya mencetak dan mendistribusikan 62.744 kartu askeskin atau hanya 49,73 persen dari total 126.183 kartu.
Dalam laporannya, Parera mengatakan, program Askeskin telah dilaksanakan sejak 1 Januari 2005 sebagai implementasi dari Undang-Undang (UU) Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Tujuan program Askeskin agar masyarakat miskin mendapat akses pelayanan kesehatan gratis yang akhirnya dapat meningkatkan derajat kesehatannya.
PT Askeskin Cabang Kupang, kata Parera, melayani tujuh kabupaten/kota, yaitu Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten TTS, Kabupaten TTU, Kabupaten Belu, Kabupaten Alor dan Kabupaten Rote Ndao. Untuk Kabupaten TTU, pada tahun 2005 lalu jumlah peserta Askeskin sebanyak 62.744 jiwa. Pada tahun 2006, tidak ada penambahan jumlah peserta Askeskin. Selanjutnya berdasarkan kuota Menteri Kesehatan RI, pada tahun 2007, peserta Askeskin di Kabupaten TTU bertambah sebanyak 63.439 jiwa atau mengalami kenaikan sebanyak 98,90 persen sehingga menjadi 126.183 jiwa.
Namun hingga Desember 2007, lanjut Parera, PT. Askes Cabang Kupang hanya mampu mencetak dan mendistribusikan 62.744 kartu askeskin atau hanya 49,73 persen dari total seharusnya 126.183 kartu. Itu berarti masih ada 63.439 jiwa masyarakat miskin di TTU yang diterlantarkan dan terpaksa tidak bisa menikmati jasa pelayanan kesehatan gratis di Puskesmas maupun di RSUD Kefamenanu.
"Ada banyak faktor yang menyebabkan kenapa jumlah target baru mencapai 49,73 persen. Diantaranya, data BPS hanya menyebutkan kepala rumah tangga miskin (RTM) tidak disertai dengan nama-nama anggota rumah tangga miskin (ARTM). Selain itu, SK Bupati TTU hanya menyebutkan jumlah jiwa, tidak menyebut data detil per jiwa sehingga sulit dalam proses penerbitan dan pendistribusian kartu Askeskin," demikian Parera berlasan.
Salah satu peserta rapat evaluasi, yang tidak ingin ditulis namanya, membeberkan bahwa di RSUD Kefamenanu, ada lima item pelayanan kesehatan bagi peserta Askeskin, yaitu rawat jalan, rawat inap, rujukan, pengiriman jenazah, dan pengadaan obat. "Dan, klaim RSUD Kefa kepada PT. Askes Cabang Kupang atas pelayanan Askeskin untuk tahun 2006 lalu mencapai Rp 1.086.543.500,00 dan pada tahun 2007 mencapai Rp 1.614.142.187,00. Tapi kami meragukan data klaim itu," katanya. *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar