Spirit NTT, 10-16 Maret 2008
LABUAN BAJO, SPIRIT--Bupati Manggarai Barat (Mabar), Drs. Wilfridus Fidelis Pranda, secara maraton melantik dan mengambil sumpah empat orang kepala desa (Lades) di dua kecamatan berbeda, yakni Kecamatan Welak dan Kuwus.
Terlebih dahulu bupati melantik dan mengambil sumpah Kepala Desa Orong, Kletus Wagur, dan Kepala Desa Gurung, Ferdinandus Okto, keduanya di Kecamatan Welak. Selanjutnya giliran Kepala Desa Compang, Suka Herman Lalu, S.H, dan Kepala Desa Pangga, Kecamatan Kuwus, Silvester Gunas.
Prosesi pelantikan berlangsung pada tanggal 1 dan 2 Februari 2008 di desa masing-masing kepala desa. Para kepala desa yang dilantik merupakan peraih suara terbanyak dalam proses pemilihan kepala desa (pilkades) di desa masing-masing. Pelantikan berjalan lancar karena proses pilkades tidak menyisakan persoalan.
Kepada para kepala desa yang dilantik, Bupati Pranda menyampaikan pesan yang sama. Dimana intinya para kepala desa yang dilantik harus mampu menjalankan tugas dan tanggung jawab seperti yang diamanatkan dalam Undang-undang. Bahwa proses pilkades telah melalui tahapan demokrasi harus mampu merangkul komponen dalam desa guna mengoptimalkan roda pemerintahan.
Kepala desa dalam melaksanakan tugasnya, kata Pranda, harus bertanggung jawab, rajin bekerja, proaktif dan inovatif serta mampu menunjukkan dedikasi dalam membangun desa.
"Saya harap usai pelantikan ini masing-masing kades menunjukkan kinerja membangun desa," ujar bupati.
Dikatakannya, seorang pemimpin harus mampu menunjukkan jiwa kepemimpinan yang mengakomodir semua kepentingan dalam desa. Jangan sampai ada kesan yang dilayani hanya para pendukung semasa pilkades.
"Semua masalah di desa harus bisa diselesaikan dengan baik tanpa ada pertimbangan lain, kalau memang sudah tidak bisa baru diteruskan ke camat pada level kecamatan," tegasnya.
Bahkan lebih jauh bupati berharap agar semangat gotong royong perlu digalakkan kembali di masyarakat sehingga partisipasi masyarakat dalam membangun diri dan lingkungan menjadi sebuah tradisi. Masyarakat desa harus proaktif mendukung program kepala desa, sebab faktor penentu kemajuan desa sangat tergantung partisipasi langsung masyarakat desa itu sendiri.
"Satu kunci kesuksesan pembangunan adalah semangat gotong royong. Jika semangat ini digalakkan kembali, saya yakin pembangunan akan berjalan sesuai harapan kita semua. Tetapi jika tidak, yang kita dapatkan mungkin akan jauh dari harapan kita. Jadi, tinggal Anda pilih yang mana," tegas bupati.
Pada kesempatan itu, Bupati Pranda memberikan sumbangan bola kaki, bola voli dan net kepada murid SD dan SMP di Kecamatan Welak dan Kuwus. Hadir pada kegiatan tersebut, Ketua Tim Penggerak PKK Mabar, Ny. Elsye Pranda; Kadis PU, Ir. Petrus Lengo; Kadis Kesehatan, dr I Gusti Harijaya; Kadis Sosial, Thomas Aleks Subino, S.H, serta Kabag Pemdes, Drs. John Jelahu. (tim infokom)
Terlebih dahulu bupati melantik dan mengambil sumpah Kepala Desa Orong, Kletus Wagur, dan Kepala Desa Gurung, Ferdinandus Okto, keduanya di Kecamatan Welak. Selanjutnya giliran Kepala Desa Compang, Suka Herman Lalu, S.H, dan Kepala Desa Pangga, Kecamatan Kuwus, Silvester Gunas.
Prosesi pelantikan berlangsung pada tanggal 1 dan 2 Februari 2008 di desa masing-masing kepala desa. Para kepala desa yang dilantik merupakan peraih suara terbanyak dalam proses pemilihan kepala desa (pilkades) di desa masing-masing. Pelantikan berjalan lancar karena proses pilkades tidak menyisakan persoalan.
Kepada para kepala desa yang dilantik, Bupati Pranda menyampaikan pesan yang sama. Dimana intinya para kepala desa yang dilantik harus mampu menjalankan tugas dan tanggung jawab seperti yang diamanatkan dalam Undang-undang. Bahwa proses pilkades telah melalui tahapan demokrasi harus mampu merangkul komponen dalam desa guna mengoptimalkan roda pemerintahan.
Kepala desa dalam melaksanakan tugasnya, kata Pranda, harus bertanggung jawab, rajin bekerja, proaktif dan inovatif serta mampu menunjukkan dedikasi dalam membangun desa.
"Saya harap usai pelantikan ini masing-masing kades menunjukkan kinerja membangun desa," ujar bupati.
Dikatakannya, seorang pemimpin harus mampu menunjukkan jiwa kepemimpinan yang mengakomodir semua kepentingan dalam desa. Jangan sampai ada kesan yang dilayani hanya para pendukung semasa pilkades.
"Semua masalah di desa harus bisa diselesaikan dengan baik tanpa ada pertimbangan lain, kalau memang sudah tidak bisa baru diteruskan ke camat pada level kecamatan," tegasnya.
Bahkan lebih jauh bupati berharap agar semangat gotong royong perlu digalakkan kembali di masyarakat sehingga partisipasi masyarakat dalam membangun diri dan lingkungan menjadi sebuah tradisi. Masyarakat desa harus proaktif mendukung program kepala desa, sebab faktor penentu kemajuan desa sangat tergantung partisipasi langsung masyarakat desa itu sendiri.
"Satu kunci kesuksesan pembangunan adalah semangat gotong royong. Jika semangat ini digalakkan kembali, saya yakin pembangunan akan berjalan sesuai harapan kita semua. Tetapi jika tidak, yang kita dapatkan mungkin akan jauh dari harapan kita. Jadi, tinggal Anda pilih yang mana," tegas bupati.
Pada kesempatan itu, Bupati Pranda memberikan sumbangan bola kaki, bola voli dan net kepada murid SD dan SMP di Kecamatan Welak dan Kuwus. Hadir pada kegiatan tersebut, Ketua Tim Penggerak PKK Mabar, Ny. Elsye Pranda; Kadis PU, Ir. Petrus Lengo; Kadis Kesehatan, dr I Gusti Harijaya; Kadis Sosial, Thomas Aleks Subino, S.H, serta Kabag Pemdes, Drs. John Jelahu. (tim infokom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar