Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Bupati Belu lantik 8 pejabat eselon II

Spirit NTT, 10-16 Maret 2008

ATAMBUA, SPIRIT--Bupati Belu, Drs. Joachim Lopez, melantik dan mengambil sumpah delapan orang pejabat eselon II, di Lantai I Kantor Bupati Belu, Senin (3/3/2008). Pelantikan ini untuk mengisi kekosongan jabatan, selain mengatasi kejenuhan kerja.
Tiga dari delapan pejabat yang dilantik adalah bersifat promosi, yakni, pertama, Donatus Bere, S.H, yang sebelumnya Kepala Bagian Humas Setda Belu dipromosi menjadi Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Belu. Pejabat Kepala Dinas Kebersihan sebelumnya mendapat tugas baru di Kabupaten Manggarai Timur.
Kedua, Drs. Silverius Mau, Kasubdin Bina Pengembangan Energi Dinas Pertamben Kabupaten Belu menjadi Kepala Dinas Perindag Kabupaten Belu menggantikan Drs. Yohanes Letto yang dipercayakan menjadi Kepala Dinas Pertamben Kabupaten Belu.
Ketiga, Drs. Hendrikus Ati dimutasi menjadi Asisten I Setda Belu, pejabat sebelumnya yakni Drs. Petrus Bere, MM dimutasi menjadi Kepala Banwas Kabupaten Belu menggantikan Drs Lagani Djou yang memasuki masa pensiun.
Pejabat lainnya yang dimutasi adalah Drs. Daniel Asa sebelumnya sebagai Kabid Perencanaan III diangkat menjadi Kepala Badan Kesbanglinmas Kabupaten Belu menggantikan Drs. Petrus Hela Mau yang dimutasi ke Dispenda Kabupaten Belu.
Sementara Jonisius R Mali, S.H, M.M, dipercayakan menjabat Kepala Bappeda Kabupaten Belu untuk mengisi kekosongan karena pejabat sebelumnya, Drs. Manek Yosafat meninggal dunia.
Jangan tafsir sendiri
Dalam sambutannya, Bupati Lopez mengatakan pelantikan pejabat eselon II ini mengandung tiga suasana, yakni pengisian jabatan yang lowong, penyegaran dan promosi.
Pengisian jabatan yang lowong, katanya, merupakan suatu keharusan. Penyegaran, kata Lopez, juga sebagai keharusan karena kejenuhan adalah musuh utama inovasi kerja. Selain itu, kata Lopez, mutasi kali ini terjadi karena ada pejabat yang meninggal dunia dan pensiun sehingga dengan sendirinya terjadi promosi jabatan dan regenerasi berjalan secara otomatis.
Menurutnya, proses diterbitkan SK Bupati memerlukan proses yang panjang. Awalnya, tim baperjakat mengkaji, meneliti lalu mengusulkan ke bupati dengan dilengkapi semua persyaratan dengan memberikan bobot pada kinerja masing-masing calon.
"Pekerjaan ini tentu dilakukan dengan cermat. Proses ini juga berlanjut di propinsi dengan mekanisme yang sama. Saya tekankan jangan ada pemikiran atau tafsiran sendiri-sendiri bahwa ada kepentingan atau keinginan dari pihak tertentu dalam mutasi ini. Penentu eselon II di kabupaten tidak mutlak wewenang bupati. Pejabat yang dilantik adalah putra-putra terbaik," tegas Lopez.
Dengan bijak Bupati Lopez mengatakan bahwa boleh bangga dengan kepercayaan yang diberikan tapi tidak boleh sombong. Yang utama dari peristiwa ini adalah syukur atas karunia Tuhan yang diberikan lewat orang lain. "Hindari arogansi jabatan. Kejenuhan adalah musuh utama inovasi kerja, maka mutasi ini perlu dilakukan. Dengan adanya mutasi ini, ada rasa suasana baru, kiranya ada peningkatan kerja. Bekerjalah dengan kreatif dan inovatif," tegasnya.
Di hadapan undangan yang hadir, Bupati Lopez menekankan bahwa yang menentukan suatu jabatan adalah orang itu sendiri.
Bupati Lopez mengucapkan profisiat kepada pejabat yang baru dilantik yang saat itu didampingi istri masing-masing. Pesan yang terlontar untuk pendamping setia suami hendaknya jadilah motivator, pendorong bagi suami untuk mencapai prestasi.
Hadir pada acara pelantikan ini, Wakil Bupati Belu, drg. Gregorius Mau Bili, Muspida Belu, kepala badan/dinas/kantor/bagian se-Kabupaten Belu, saksi rohaniawan, pimpinan organisasi wanita serta PNS lingkup Setda Belu. (humas setda belu)

Tidak ada komentar: