Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Awasi masyarakat yang bangun rumah di pesisir pantai

Laporan Okto Manehat, Spirit NTT, 10-16 Maret 2008

KALABAHI, SPIRIT--Bupati Alor, Ir. Ans Takalapeta, meminta instansi teknis di daerah itu agar mengawasi masyarakat yang membangun rumah di pesisir pantai atau daerah jalur hijau karena risikonya besar.
Permintaan Bupati Takalapeta ini disampaikan ketika melantik dan mengambil sumpah pejabat eselon II, III dan IV lingkup Setda Alor di Kalabahi, Kamis (6/3/2008).
Sementara itu, Camat Alor Barat Laut (ABAL), Ade Dharma Massa, S.Sos, mengingat warganya agar tidak membangun rumah di pesisir Pantai Kokar, Kelurahan Adang di kecamatan tersebut yang sebelumnya (Februari,Red) menjadi sasaran amukan gelombang pasang yang merusakkan sejumlah rumah penduduk. Jika peringatan ini tidak ditaati, maka rumah warga akan dibongkar secara paksa.
Saat ditemui SPIRIT NTT di Kalabahi, Kamis (5/3/2008), Ade Dharma mengatakan, pasca bencana gelombang pasang pada Februari lalu yang merusakkan sejumlah rumah penduduk, pemerintah telah mengingatkan warga agar jangan membangun rumah di pesisir pantai di lokasi bencana, termasuk di wilayah yang telah ditetapkan sebagai jalur hijau.
Peringatan ini, tegas Ade Dharma, harus dipatuhi warga karena semua yang ada demi keselamatan masyarakat. Namun, dalam perkembangan jika ada warga yang tidak mematuhi imbauan dengan tetap membangun rumah di jalur hijau, maka ia sendiri akan memimpin langsung pembongkaran rumah.
Berkaitan dengan hal ini, kata Ade Dharma, puluhan kepala keluarga korban gelombang pasang Februari lalu, telah mematuhi. Ini ditandai dengan tidak ada yang kembali ke rumah mereka di pesisir pantai. Mereka secara swadaya membongkar material rumah dan membangun di lokasi yang aman.
"Ada warga yang membangun rumah mereka di sekitar kawasan mesjid di wilayah Kokar. Dan, ada juga yang karena telah memiliki tanah di lokasi yang aman di wilayah itu langsung membangun rumah di lahan itu," katanya.
Bagi warga yang belum membangun rumah, demikian Ade Dharma, setelah kembali dari tempat penampungan pada akhir Februari lalu, tinggal sementara di keluarga.
Mengenai bantuan pemerintah dalam relokasi pemukiman masyarakat secara swadaya, Ade Dharma menjelaskan, upaya yang dilakukan masyarakat tetap mendapat perhatian pemerintah. Pemerintah telah memberikan bantuan seadanya. *

Tidak ada komentar: