Spirit NTT, 3-9 Maret 2008
KUPANG, SPIRIT--Untuk mencegah perburuan liar sekaligus meningkatkan pendapatan asli daerah serta peningkatan ekonomi rakyat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Alor menggalakkan gerakan budidaya rusa perorangan dan kelompok masyarakat. Pemkab sendiri memberikan contoh dengan membangun penangkaran rusa.
Hal ini dikatakan Bupati Alor, Ir. Ans Takalapeta, di hadapan peserta lokakarya pada acara lustrum Undana di aula Kampus Undana, Penfui, beberapa waktu lalu. Harapannya, kata Takalapeta, budidaya rusa akan mendatangkan manfaat ekonomi, pelestarian sumber daya alam, obyek wisata dan kepentingan ilmu pengetahuan.
Selama tahun 2000-2006, pertumbuhan populasi ternak rusa terus meningkat. Tahun 2000 jumlah rusa peliharaan baru 112 ekor, meningkat menjadi 121 ekor pada tahun 2001. Tahun 2002 ternak rusa sudah mencapai 147 ekor dan tahun 2003 jumlahnya meningkat menjadi 186 ekor, tahun 2004 bertambah menjadi 214 ekor, tahun 2005 meningkat menjadi 242 ekor dan tahun 2006 bertambah menjadi 281 ekor. Jumlah penangkaran atau budidaya tersebut belum termasuk populasi yang hidup bebas di padang ilalang.
Untuk merangsang masyarakat membudidayakan ternak rusa, kata Takalapeta, Pemkab menghargainya dengan uang Rp 250.000/ekor. Ternyata, kebijakan yang diambil pemkab cukup mendorong warga untuk membudidayakan rusa sebagaipopulasi liar di padang ilalang itu.
"Sekarang jika Anda mau melihat rusa secara dekat, pergi saja ke Alor. Di sana rusa sudah dipelihara warga seperti ternak piaraan lain. Itu awalnya pemkab mendorong warga dengan memberikan uang perangsang, ternyata warga meresponsi dan hampir di setiap dusun terlihat rusa jinak yang digembala oleh manusia. Ternyata hal-hal yang dipandang kecil bisa membuahkan hasil yang berlimpah jika kita serius menanganinya. Rusa di Alor sudah menjadi obyek wisata. Turis-turis yang ke Alor sudah bisa bermain dengan rusa," kata Takalapeta disambut tawa.
Menurut bupati Alor dua periode ini, karena respons masyarakat baik, ke depan pemkab akan membagikan bibit rusa kepada kelompok masyarakat yang punya perhatian khusus di bidang budidaya rusa. Harapannya, suatu saat Alor menjadi daerah pengekspor rusa dan bisa menjadi daerah bibit untuk tempat lain. ôObsesi saya demikian. Dan, perlahan-lahan sudah mulai tampak. Kami terus mendorong warga menggerakkan semua potensi yang dimiliki alam Alor menjadi berguna. Ini sudah dirasakan oleh masyarakat, pemerintah tinggal memonitornya," kata Takalapeta. (ntt online)
Hal ini dikatakan Bupati Alor, Ir. Ans Takalapeta, di hadapan peserta lokakarya pada acara lustrum Undana di aula Kampus Undana, Penfui, beberapa waktu lalu. Harapannya, kata Takalapeta, budidaya rusa akan mendatangkan manfaat ekonomi, pelestarian sumber daya alam, obyek wisata dan kepentingan ilmu pengetahuan.
Selama tahun 2000-2006, pertumbuhan populasi ternak rusa terus meningkat. Tahun 2000 jumlah rusa peliharaan baru 112 ekor, meningkat menjadi 121 ekor pada tahun 2001. Tahun 2002 ternak rusa sudah mencapai 147 ekor dan tahun 2003 jumlahnya meningkat menjadi 186 ekor, tahun 2004 bertambah menjadi 214 ekor, tahun 2005 meningkat menjadi 242 ekor dan tahun 2006 bertambah menjadi 281 ekor. Jumlah penangkaran atau budidaya tersebut belum termasuk populasi yang hidup bebas di padang ilalang.
Untuk merangsang masyarakat membudidayakan ternak rusa, kata Takalapeta, Pemkab menghargainya dengan uang Rp 250.000/ekor. Ternyata, kebijakan yang diambil pemkab cukup mendorong warga untuk membudidayakan rusa sebagaipopulasi liar di padang ilalang itu.
"Sekarang jika Anda mau melihat rusa secara dekat, pergi saja ke Alor. Di sana rusa sudah dipelihara warga seperti ternak piaraan lain. Itu awalnya pemkab mendorong warga dengan memberikan uang perangsang, ternyata warga meresponsi dan hampir di setiap dusun terlihat rusa jinak yang digembala oleh manusia. Ternyata hal-hal yang dipandang kecil bisa membuahkan hasil yang berlimpah jika kita serius menanganinya. Rusa di Alor sudah menjadi obyek wisata. Turis-turis yang ke Alor sudah bisa bermain dengan rusa," kata Takalapeta disambut tawa.
Menurut bupati Alor dua periode ini, karena respons masyarakat baik, ke depan pemkab akan membagikan bibit rusa kepada kelompok masyarakat yang punya perhatian khusus di bidang budidaya rusa. Harapannya, suatu saat Alor menjadi daerah pengekspor rusa dan bisa menjadi daerah bibit untuk tempat lain. ôObsesi saya demikian. Dan, perlahan-lahan sudah mulai tampak. Kami terus mendorong warga menggerakkan semua potensi yang dimiliki alam Alor menjadi berguna. Ini sudah dirasakan oleh masyarakat, pemerintah tinggal memonitornya," kata Takalapeta. (ntt online)





Tidak ada komentar:
Posting Komentar