Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

200 Hektar lahan pertanian rusak

Spirit NTT, 25 Februari - 2 Maret 2008

ATAMBUA, SPIRIT--Kali Benenain di wilayah Besikama, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Belu, 28-30 Januari 2008, meluap lagi dan merendam rumah warga Desa Umatoos, Lasaen, Fafoe. Ketinggian air yang mencapai 70 cm itu tidak menelan korban jiwa, namun merusakkan lahan pertanian warga setempat sekitar 200 hektar are (ha).
Banjir terjadi karena hujan yang melanda daerah itu dan banjir kiriman dari Kabupaten TTS dan TTU. Dengan rusaknya lahan pertanian, dipastikan warga setempat mengalami gagal panen tahun ini.
Data ini diperoleh Kepala Dinas Sosial Belu, Drs. Arnold Bria Seo, MM, Selasa (5/2/2008). Bria Seo mengakui, data 200 ha lahan pertanian yang rusak akibat banjir itu merupakan hasil pantuan tim satkorlak dan Dinas Sosial Belu serta berdasarkan laporan Camat Malaka Barat, Remigius Asa, S.H.
Bria Seo merincikan kerusakan lahan pertanian di Desa Fafoe 35 ha, Umatoos 45 ha, Lasaen 110 ha dan Besikama 10 ha. Sedangkan kerusakan berdasarkan tanaman yakni jagung 120 ha, sorgum 40 ha, ubi kayu 25 ha, dan padi ladang 25 ha.
Pemkab telah menurunkan tim peninjau banjir tanggal 4 Februari 2008, terdiri dari Kadis Sosial Belu, Drs. Arnol Bria Seo; Dinas Kesehatan Belu, PDAM Belu, pejabat dari Kesbang Linmas Belu dan Kabag Humas Setda Belu, Donatus Bere, S.H.
Waspada
Terkait bencana banjir yang melanda masyarakat di Kecamatan Malaka Barat, Bupati Belu, Drs. Joachim Lopez, mengimbau masyarakat agar waspada.
Menurutnya, tanggul permanen yang dikerjakan tahun 2007 lalu akan dilanjutkan pada tahun 2008 ini. "Ya, kontrak untuk melanjutkan pengerjaan tanggul kita sudah tanda tangan dan pada tahun ini kita melanjutkan pengerjaan tanggul. Sedangkan tuntutan masyarakat untuk mengganti tanaman yang rusak, kita dari pihak pemerintah sudah menyelesaikannya pada tahun lalu," ujar Bupati Lopez pada acara pencanangan persiapan penagihan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Gedung Batelalenok, Atambua, Senin (4/2/2008). (humas belu)

Tidak ada komentar: