Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Warga Golo Sepang handang rombongan Bupati Mabar

Spirit NTT 18-24 Februari 2008

LABUAN BAJO, SPIRIT--Sejumlah warga masyarakat Golo Sepang, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), berusaha menggagalkan prosesi pelantikan Kepala Desa terpilih, Darius Daud, yang telah memenangkan pemilihan kepala desa (pilkades) setempat.
Aksi menggagalkan pelantikan tersebut dipicu karena adanya dugaan kalau dalam pilkades, Daud melakukan praktik kecurangan. Selanjutnya warga yang melakukan aksi protes tersebut, menghadang rombongan Bupati Mabar, Drs. Wilfridus Fidelis Pranda, yang akan melakukan pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan terhadap Darius Daud akhir Januari lalu.
Pemimpin Aksi, Yosep Tote, di hadapan rombongan Bupati Mabar meminta agar prosesi pelantikan kades terpilih, Daud, harus ditunda. Pasalnya, terdapat banyak kecurangan yang telah terjadi selama masa pemilihan. Namun tidak dijelaskan secara rinci berbagai kecurangan yang dilakukan kades terpilih, Daud. "Saya minta, pelantikan terhadap Daud harus ditunda," pinta Tote.
Di hadapan rombongan Bupati Mabar, Tote dan sejumlah warga lainnya membacakan beberapa pernyataan sikap yang intinya menolak hasil pilkades di Golo Sepang serta menunda pelantikan terhadap Darius Daud. Selanjutnya meminta pemerintah untuk menyelesaikan sengketa pilkades yang telah terjadi. "Pak bupati, kami (massa yang menggelar aksi, Red) menolak hasil pilkades, karena itu pelantikannya juga harus ditunda," kata Tote, yang diamini oleh rekan-rekannya.
Menurut mereka, jika pemerintah tetap melakukan pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan terhadap Darius Daud, itu artinya pemerintah telah mengadu domba warga masyarakat Golo Sepang. Pantauan SPIRIT NTT, masyarakat yang menggelar aksi tersebut tidak terlalu jauh dengan pusat ibu kota Kecamatan Boleng di Terang.
Sementara itu, aksi penghadangan dan protes yang dilakukan segelintir warga masyarakat Golo Sepang itu membuat berang Bupati Mabar. Bupati Fidelis Pranda dan rombongan yang dikawal ketat aparat Polsek Boleng, Babinsa, Pol PP dan Hansip meminta Yosep Tote membubarkan massa. Selain itu, bupati juga meminta Tote agar segera menarik kembali pernyataan yang menuding bahwa pemerintah telah mengadu domba rakyat kecil. "Saya minta Saudara Tote segera menarik pernyataan yang menuding pemerintah daerah telah mengadu domba masyarakat kecil," tegasnya.
Pemerintah, kata Bupati Pranda, sama sekali tidak punya niat sedikit pun untuk mengadu domba masyarakat. Selain itu, proses demokrasi itu sudah berjalan dan hasilnya juga ada. Yang melakukan pemilihan adalah warga sendiri, pemerintah sama sekali tidak pernah mengintimidasi dan mengintervensi proses pemilihan yang telah berjalan. "Dan, apabila ada warga yang merasa tidak puas, silakan menghadap bupati," ujar Pranda.
Melihat bupati yang sedikit bernada tinggi, Yosep Tote dan sejumlah warga yang turut serta dalam aksi dengan jiwa besar neminta maaf kepada bupati danm rombongan. Pernyataan maaf tersebut, ditandai dengan pau tuak baro sala (tuak, sejenis minuman tradisionil Manggarai).
Pelantikan tetap dilakukan
Meski sempat dihadang oleh sejumlah warga Desa Golo Sepang, Bupati Fidelis Pranda tetap mengambil sumpah dan melantik Darius Daud sebagai Kades Golo Sepang terpilih. Prosesi pelantikan berlangsung di Aula Kantor Camat Boleng akhir Januari lalu. Proses pelantikan itu sendiri tetap dihadiri ratusan warga. Kendati demikian, aparat keamanan tetap melakukan penjagaan yang sangat ketat untuk mengantisipasi situasi yang tidak diinginkan.
Usai mengambil sumpah jabatan dan melantik Kades Daud, Bupati Fidelis Pranda saat memberi sambutan mengatakan, aksi protes yang dilakukan Yosep Tote cs menunjukkan bahwa demokrasi di negeri ini sudah berjalan bahkan sampai di desa-desa. Ini berarti demokrasi sudah dimengerti oleh semua kalangan. "Saya menyampaikan apresiasi yang tinggi karena demokrasi di negeri ini sudah berjalan sesuai harapan," katanya.
Bupati Pranda bahkan memberi pujian karena dalam aksi protes tersebut para demonstran tidak menyudutkan siapa-siapa, tapi yang dipersoalkan adalah panitia dan BPD. Para demonstran menilai kinerja panitia dan BPD tidak becus. Selesai melantik Kades Golo Sepang, pada saat bersamaan Bupati Pranda juga mengambil sumpah da melantik Kepala Desa Batu Tiga atas nama Nazarudin.
Turut hadir dalam proses pelantikan tersebut, Ketua Tim Penggerak PKK Mabar, Ny. Elsye Pranda, Kepala Dinas Pendidikan, Andreas Ngambut, S.Pd, Kepala Dinas PU, Ir. Petrus Lengo dan sejumlah pejabat di lingkup Setda Manggarai Barat. (yohanes fortunatus/infokom mabar)

Tidak ada komentar: