Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

TTU dapat bantuan bronjong

Spirit NTT 18-24 Februari 2008

KUPANG, SPIRIT--Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Nusa Tenggara Timur (NTT) telah menyiapkan 6.000 unit bronjong untuk mengatasi genangan air yang berdampak ke pemukiman penduduk di NTT. Bronjong itu antara lain dikirim ke Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) untuk mengatasi genangan air di rumah penduduk akibat hujan.
"Ribuan bronjong itu merupakan bahan bantuan bencana yang akan disebar ke kabupaten/kota sesuai kebutuhan," kata Kepala Dinas Kimpraswil NTT, Ir. Aloysius Alo, MT, yang didampingi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengendalian Banjir dan Perbaikan Sungai (PBPS), Alfred Lukas, ATP, di Kupang, Rabu (13/2/2008).
Ia mengatakan, 6.000 unit bronjong itu dialokasikan untuk penanganan genangan air yang berdampak ke pemukiman penduduk dalam tahun anggaran 2008.
Sebagian sudah didistribusikan untuk mengatasi genangan air yang berdampak ke pemukiman penduduk di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Belu, Timor Tengah Selatan (TTS), Sikka dan Manggarai.
"Kini, sedang dipersiapkan pengiriman bronjong ke Pulau Rote, Kabupaten Rote Ndao untuk mengatasi genangan air akibat guyuran hujan deras dan luapan air laut," ujarnya.
Alo mengatakan, bantuan bronjong ke semua kabupaten/kota di wilayah NTT sudah terlaksana sejak beberapa tahun sebelumnya. Jumlahnya bervariasi tergantung kebutuhan di lapangan.
Bantuan bahan bencana lainnya berupa karung plastik untuk diisi pasir guna menahan pergerakan air ke pemukiman penduduk. Saat ini, telah tersedia sebanyak 40 ribu lembar.
"Dinas Kimpraswil NTT juga menyiapkan eksavator untuk mengatasi dampak bencana tanah longsor dan banjir. Satu unit di Pulau Timor dan beberapa unit di Pulau Flores, Sumba, Alor serta Rote Ndao," ujarnya.
Alo mengatakan, Dinas Kimpraswil NTT telah membuka posko penanganan bencana baik banjir dan kekeringan maupun angin kencang guna memantau perkembangan bencana selama 24 jam. Posko bencana itu terbagi menjadi tiga bagian namun tugas dan fungsinya melekat pada masing-masing unit kerja di Dinas Kimpraswil.
"Setiap terjadi bencana alam langsung disikapi, terutama dalam hal bantuan bahan bencana. Subdin Cipta Karya misalnya, membantu lampu gas dan tenda darurat sementara Subdin Bina Marga bantu alat berat untuk atasi longsor dan jalan putus," ujar Alo. (antara)

Tidak ada komentar: