Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Sumba Timur terancam gagal panen

Laporan Antara, Spirit NTT, 25 Februari - 2 Maret 2008

KUPANG, SPIRIT--Kabupaten Sumba Timur (Wabup) Nusa Tenggara Timur (NTT) terancam gagal panen menyusul kerusakan ratusan tanaman jagung dan padi milik warga akibat hujan disertai angin kencang selama dua pekan terakhir.
"Saya perkirakan tahun ini para petani kami gagal panen, karena ada sejumlah desa yang tanaman pertaniannya rusak total," kata Wakil Bupati (Wabup) Sumba Timur, Gidion Mbiliyora, Minggu (17/2/2008) melalui telepon, terkait kemungkinan gagal panen akibat hujan disertai angin kencang yang melanda wilayah itu.
Dia mengatakan, dari delapan desa yang sudah melaporkan dampak dari hujan disertai angin di wilayah itu, tidak ada tanaman milik warga yang selamat. Artinya, semua tanaman petani baik jagung dan padi rusak total, katanya.
Desa-desa yang sudah melaporkan kerusakan akibat hujan disertai angin itu, umumnya berada di wilayah pesisir selatan pulau Sumba yang paling parah kondisinya, katanya.
Wilayah lain, kata dia belum memberikan laporan karena cuaca di wilayah itu yang buruk dan tidak memungkinkan warga untuk menjangkau kantor-kantor camat atau kabupaten untuk menyampaikan laporan resmi.
"Hujan hampir merata diseluruh wilayah pulau Sumba, dan setiap desa pasti ada imbasnya, tetapi kami belum menerima laporan lebih rinci tentang kerusakan akibat hujan deras," katanya.
Namun dia, berharap tidak ada kerusakan berarti terutama areal pertanian milik rakyat karena akan berdampak pada masalah ketahanan pangan warga pada musim panen 2008 ini.
Dia juga membantah ada perahu motor yang mengalami musibah di selatan Pulau Sumba beberapa hari lalu, karena para petugas telah diterjunkan ke lokasi dan tidak ada seorangpun yang mengakuinya.
Menurut dia, semenjak hujan mulai mengguyur wilayah itu, pemerintah telah mengeluarkan larangan kepada semua pelayaran rakyat untuk tidak melakukan perjalanan sampai kondisi di perairan benar-benar pulih.
Imbauan itu disampaikan kepada petugas pelabuhan dan para camat karena pengalaman selama ini, setiap tahun selalu ada musibah di perairan karena para pemilik perahu motor lebih mementingkan uang ketimbang nyawa, katanya. *

Tidak ada komentar: