Laporan Antara, Spirit NTT, 25 Februari - 2 Maret 2008
KUPANG, SPIRIT--Departemen Perindustrian dan Perdagangan pada tahun 2008 ini mengembangkan industri unggulan di daerah di NTT, antara lain di Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), Belu dan Timor Tengah Selatan (TTS). Untuk mengembangkan industri unggulan berupa industri kecil pangan, sandang dan meubeler itu, Sumtim mendapat bantuan anggaran/dana Rp 730,62 juta.
Selain itu, pemerintah juga terus memperbanyak bangunan pasar tradisional yang representatif di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menunjang perekonomian rakyat.
"Makin banyak pasar tradisional yang representatif tentu akan menunjang perekonomian masyarakat setempat," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTT, Ir. Eddy Ismail, MM, di Kupang, Rabu (20//2/2008).
Ia mengatakan, untuk tahun anggaran 2008 Departemen Perdagangan telah mengalokasikan dana tugas pembantuan untuk pembangunan pasar tradisional di empat kabupaten dalam wilayah NTT yakni Kabupaten Flores Timur, Ende, Sikka dan Manggarai Barat.
Dana pembangunan pasar tradisional itu masing-masing sebesar satu miliar rupiah yang pengalokasiannya melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2008.
Selain itu, tambah Ismail, pemerintah melalui Departemen Perindustrian juga mengalokasikan dana tugas pembantuan guna mendukung pengembangan industri unggulan daerah.
Untuk tahun anggaran 2008, proyek pengembangan industri unggulan daerah di NTT berlokasi kepada Kabupaten Sumba Timur, Belu dan Timor Tengah Selatan (TTS).
Kabupaten Sumba Timur mendapat anggaran sebesar Rp 730,62 juta lebih untuk bantuan industri kecil pangan, sandang dan meubeler.
Kabupaten Belu mendapat anggaran sebesar Rp 716,9 juta lebih untuk pengembangan industri kecil pengolahan minyak nilam untuk dua kelompok.
Kabupaten TTS mendapat anggaran sebesar Rp 500 juta untuk pengembangan industri garam yudium.
"Tentu pemerintah berharap dana tugas pembantuan yang bertujuan mendukung pembangunan sektor industri kecil dan perdagangan di wilayah NTT itu dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan harus dapat menunjukkan capaian target," ujar Ismail. *
Selain itu, pemerintah juga terus memperbanyak bangunan pasar tradisional yang representatif di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menunjang perekonomian rakyat.
"Makin banyak pasar tradisional yang representatif tentu akan menunjang perekonomian masyarakat setempat," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTT, Ir. Eddy Ismail, MM, di Kupang, Rabu (20//2/2008).
Ia mengatakan, untuk tahun anggaran 2008 Departemen Perdagangan telah mengalokasikan dana tugas pembantuan untuk pembangunan pasar tradisional di empat kabupaten dalam wilayah NTT yakni Kabupaten Flores Timur, Ende, Sikka dan Manggarai Barat.
Dana pembangunan pasar tradisional itu masing-masing sebesar satu miliar rupiah yang pengalokasiannya melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2008.
Selain itu, tambah Ismail, pemerintah melalui Departemen Perindustrian juga mengalokasikan dana tugas pembantuan guna mendukung pengembangan industri unggulan daerah.
Untuk tahun anggaran 2008, proyek pengembangan industri unggulan daerah di NTT berlokasi kepada Kabupaten Sumba Timur, Belu dan Timor Tengah Selatan (TTS).
Kabupaten Sumba Timur mendapat anggaran sebesar Rp 730,62 juta lebih untuk bantuan industri kecil pangan, sandang dan meubeler.
Kabupaten Belu mendapat anggaran sebesar Rp 716,9 juta lebih untuk pengembangan industri kecil pengolahan minyak nilam untuk dua kelompok.
Kabupaten TTS mendapat anggaran sebesar Rp 500 juta untuk pengembangan industri garam yudium.
"Tentu pemerintah berharap dana tugas pembantuan yang bertujuan mendukung pembangunan sektor industri kecil dan perdagangan di wilayah NTT itu dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan harus dapat menunjukkan capaian target," ujar Ismail. *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar