Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Sekilas Desa Blatatatin

Spirit NTT 4-10 Februari 2008

* Gambaran umum
Blatatatin merupakan nama dari sebuah wilayah desa, masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka. Luas Desa Blatatatin adalah 687.72 hektar (ha), terdiri dari tiga wilayah dusun, yakni Dusum Wodon (Kepala Dusun Agustinus Poit), Dusun Nara (Marselus Umin) dan Dusun Bei (Nikolaus Noe).
Untuk sampai ke Blatatatin yang jaraknya sekitar 20 kilometer dari Kota Maumere ini, harus ditempuh dengan perjalanan selama 30-45 menit. Desa yang pada tahun 2006 pernah meraih penghargaan dari Bupati Sikka karena masyarakat setempat berhasil membangun desa dan meraih juara harapan II ini, kini ditempati 1.492 jiwa. Terdiri dari 631 laki-laki dan 861 perempuan dari 361 kepala keluarga yang ada.
Batas Desa Blatatatin; utara berbatasan dengan Desa Kokowahor dan Desa Umagera; selatan dengan Desa Wolokoli; timur dengan Desa Iantena dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Mekendetung.
Desa yang berada di atas ketinggian 500 meter dari permukaan laut ini, memiliki curah hujan 22 c mm/tahun dan berada pada rata-rata suhu udara 290 c - 310 c.
Pada tahun 2006, salah warga asal Desa Blatatatin, atas nama Albertus Mulian Solo, meraih juara satu Kalpataru dengan Kategori Perintis Lingkungan Hidup Tingkat Propinsi NTT. Sebelumnya, tahun 2005, warga desa ini meraih juara satu perolehan kalpataru tingkat kabupaten, atas nama Budyanto Pande.
Pada tahun 2006, melalui program pengembangan kecamatan (PPK), warga Desa Blatatin melakukan pembangunan di beberapa sektor yang menjadi prioritas kebutuhan masyarakat, seperti pembangunan satu unit polindes. Sementara dalam kemitraannya dengan pihak Plan PU Sikka, Pemerintahan Desa Blatatatin berhasil memberantas dan mengurangi angka buta huruf, mendirikan MCK, pembangunan bak air minum dan pengadaan bibit pertanian bagi warganya.
Sedangkan dari program pembangunan yang menggunakan dana DAU dan DAK, di bawah kepemimpinan Kepala Desa, Patrisius Sayudin, S.T, berhasil melakukan pengembangan pangan lokal alternatif, pengadaan bibit jagung, penghijauan mata air Wair Hale, pengkayaan hutan rakyat dan melakukan pembanguanan rabat beton sebagai sarana tranportasi yang menghubungkan antar desa.
* Kondisi sosial ekonomi
Mayoritas penduduk Blatatatin adalah petani dan merupakan pemeluk agama Katolik Roma. Dari 361 kepala keluarga yang ada, baru memiliki 269 bak penampung air hujan (BPAH), namun dari jumlah BPAH yang ada, 75 persen di antaranya telah rusak dan tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Melihat kondisi ini, kebutuhan akan bersih di wilayah yang baru memiliki 141 jamban ini jelas sangat memrihatinkan. Untuk itu, sangat dibutuhkan perhatian dari berbagai pihak terkait, sehingga kebutuhan masyarakat Blatatatin akan air bersih dapat terpenuhi secara baik.
Untuk menangani masalah kesehatan masyarakat dari berbagai sakit penyakit seperti ispa, diare dan malaria, di Blatatatin telah didirikan satu unit pustu, satu unit polindes dan empat unit posyandu, yang dilayani satu bidan desa, satu perawat dan dua orang dukun terlatih.
Selain menghadapi masalah air bersih dan kesehatan, masalah lain yang dihadapi adalah masalah pengaksesan informasi dan komunikasi pun masih sangat rendah. Selain akibat jauhnya jarak yang harus ditempuh dari Desa Blatatatin ke Ibu Kota Kecamatan Kangae dan Ibu kota kabupaten, juga akibat masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya informasi terhadap pelaksanaan pembangunan di desa.
Seperti di daerah lain di NTT, sektor pertanian menjadi andalan perekonomian di Desa Blatatatin. Tanaman pertanian yang diunggulkan dan menjadi dominan dikelola masyarakat adalah padi tadah hujan, jagung, umbi, kacang-kacangan dan lain sebagainya. Sementara di sektor perkebunan, lopi, kakao, cengkeh, vanili dan beragam tanaman perkebunan lainnya juga menjadi sandaran utama masyarakat desa. (djo/bersambung)

Tidak ada komentar: