Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Kemiskinan sangat kompleks

Laporan Ina Banamtuan/Humas TTS, Spirit NTT 18-24 Februari 2008
SOE, SPIRIT--Kemiskinan merupakan suatu fenomena sosial kemasyarakatan yang bersifat global dan kompleks. Kini, berbagai studi dan penelitian dilakukan untuk menemukan penyebabnya.
Hal ini diungkapkan Asisten Administrasi Pembangunan, Drs. Salmun Tabun, M.Si, ketika membacakan sambutan Bupati Timor Tengah Selatan (TTS), Drs. Daniel Banunaek, pada acara pembukaan Sosialisasi Hasil Penelitian Kemiskinan Ukuran Lokal, Keluasan, dan Penyebabnya di Kabupaten TTS, di Hotel Cahaya TTS, Kamis (13/12/2007) lalu.
Acara pembukaan ini dihadiri anggota Muspida TTS, Rektor Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, para pimpinan dinas, badan, kantor dan bagian lingkup Pemkab TTS, para tokoh agama, tokoh masyarakat dan LSM, para peneliti dan nara sumber dari UKSW serta peserta.
Lebih lanjut Bupati Banunaek mengatakan bahwa perkembangan ekonomi dunia yang tidak berimbang telah menimbulkan kesenjangan sosial, ekonomi dan politik antarnegara, antardaerah maupun antarkelompok masyarakat. "Bila masalah kemiskinan tidak dapat ditanggulangi dengan baik dan sungguh-sungguh, maka akan menimbulkan kerawanan-kerawanan sosial kemasyarakatan, politik, bahkan menghambat laju pertumbuhan ekonomi dan pembangunan," ujar Bupati Banunaek.
Untuk itu, katanya, permasalahan aktual di Kabupaten Timor Tengah Selatan adalah masih tingginya jumlah orang miskin, walaupun proses pembangunan yang sudah dilakukan dan sedang dilaksanakan untuk mengentaskan kemiskinan, melalui Program Gerakan Cinta Desa, Gerakan Keluarga Mandiri dan Gerakan Peningkatan Ekonomi Keluarga.
"Akan tetapi, masih banyak hambatan internal maupun eksternal kehidupan masyarakat yang masih bertumpuh pada sektor agraris dengan produktivitas rendah, pendidikan rendah, rentan terhadap penyakit, kurang gizi, konsumsi rendah, pendapatan rendah dan sebagainya," tegasnya.
Mengakhiri sambutannya, Bupati Banunaek mengharapkan kepada para peserta agar hasilnya akan dijadikan acuan dalam menangani masalah kemiskinan di Kabupaten Timor Tengah Selatan dan sebagai masukan bagi pemerintah daerah dalam pengambilan kebijakan penanganan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Timor Tengah Selatan, maupun pihak lain yang merasa peduli terhadap proses pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Panitia Pelaksana dalam laporannya menyebut maksud dan tujuan pelaksanaan sosialisasi untuk menyampaikan substansi masalah kemiskinan di Kabupaten Timor Tengah Selatan sesuai hasil akhir penelitian faktor-faktor penyebab kemiskinan di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Selain itu, menetapkan langkah-langkah kebijakan penanganan penanggulangan kemiskinan sesuai kondisi masyarakat Timor Tengah Selatan; sebagai bahan acuan dan bahan pertimbangan oleh berbagai pihak yang berkepentingan dalam membuat kebijakan dan strategi penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Para peserta sosialisasi berjumlah 75 orang, terdiri dari anggota DPRD TTS, badan, kantor dan nagian, para camat, kepala desa, tokoh agama, tokoh masyarakat dan Balitbang Kabupaten Timor Tengah Selatan. Sosialisasi ini berlangsung sehari.*

Tidak ada komentar: