Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Jalur selatan Sumba putus

Spirit NTT 18-24 Februari 2008

WAINGAPU, SPIRIT--Jalur jalan di selatan Kabupaten Sumba Timur, yang menghubungkan Kecamatan Karera dan Pinupahar terputus sepanjang sekitar 100 meter akibat abrasi.
"Kerusakan jalan juga terjadi di ruas jalan yang menghubungkan Nggogi-Malahar di Kecamatan Tabundung sepanjang lebih dari 70 meter, sehingga hubungan ke wilayah-wilayah ini putus total karena tidak ada jalur alternatif," kata Wakil Bupati Sumba Timur, Gidion Mbiliyora, Selasa (12/2/2008).
Dia mengemukakan hal itu, dalam percakapan dengan Antara terkait laporan yang menyebutkan bahwa, masyarakat dari tiga kecamatan di Sumba Timur yakni Kecamatan Karera, Pinupahar dan Tabundung tidak bisa melakukan perjalanan ke kota kabupaten maupun sebaliknya karena jalur jalan terputus.
Laporan warga itu disampaikan anggota DPRD NTT, Pdt. Habel Peka Ata yang baru saja kembali dari pulau Sumba untuk melakukan kunjungan kerja ke sejumlah desa di Sumba Timur dan Sumba Barat.
Pdt. Habel mengatakan, jalur jalan yang menghubungkan desa-desa di tiga kecamatan itu terputus sejak pekan lalu tetapi sejauh ini tidak ada penanganan di lapangan. "Saya sudah kembali dari lokasi dan untuk sementara ini hubungan ke desa-desa di tiga kecamatan itu lumpuh, karena tidak ada jalur jalan alternatif yang bisa dilalui," kata Wabup Mbiliyora.
Dia mengatakan, pemerintah tidak bisa membuka jalur jalan alternatif karena jalur jalan yang menghubungkan wilayah-wilayah di selatan Sumba Timur itu diapit gunung dan laut.
Satu-satunya jalan keluar untuk mengatasi jalur jalan itu adalah membangun tanggul penahan gelombang sepanjang pesisir pantai, sehingga selain berfungsi sebagai penahan gelombang juga untuk memperluas badan jalan.
Ini membutuhkan dana yang cukup besar karena jalur jalan yang berada di sepanjang garis pantai cukup jauh, yang mudah terkena abrasi maupun erosi pantai pada saat air laut naik, katanya.
Wabup menambahkan, sedang melakukan koordinasi dengan pemerintah Propinsi NTT untuk bersama-sama mengatasi masalah ini, agar arus transportasi dari dan ke wilayah-wilayah itu tidak terganggu.
"Ini jalur jalan propinsi, tetapi kami tidak menyerahkan saja masalah ini kepada propinsi. Kami melakukan koordinasi untuk bagaimana bersama-sama menangani masalah ini," katanya. (*)

Tidak ada komentar: