Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Hari Minggu

Spirit NTT 4-10 Februari 2008

SEPERTI biasanya, Darmi yang duduk di kelas 5 SD minta izin kepada ayahnya untuk pergi ke sekolah.
"Pak, saya berangkat sekolah dulu," kata Darmi.
"Iya..ayo berangkat sono, awas jangan ada yang kelupaan, lho.. celana seragammu mana? Kok nggak dipakai?" tanya sang ayah melihat Darmi masih pakai cawet bergambar Sponge Bob.
"Oh iya Pak! Aku lupa," kata Darmi tergopoh-gopoh masuk ke kamar lagi.
"Dasar, bocah pelupa!" gumam sang ayah.
Keesokan harinya Darmi mau berangkat ke sekolah, seperti biasa ia minta izin.
"Pak, saya berangkat sekolah, hari ini nggak ada lagi yang ketinggalan," kata Darmi.
"Yakin? Buku gambarmu? Buku gambar sudah masuk tas belum?" tanya sang ayah memastikan.
"Waduh iya Pak, aku lupa!" sahut Darmi sambil garuk-garuk kepala.
"Kamu ini gimana to' Mi, masih kecil udah pikun, gimana kalo besar nanti?" kata sang ayah dengan setengah jengkel.
Keesokan harinya Darmi minta izin lagi pada bapaknya.
"Pak, saya berangkat sekolah dulu, pokoknya semua wis komplit, seragam sekolah, tas, sepatu, buku gambar dan penggaris..komplit plit! Pokoknya aku nggak lupa lagi pak!" kata Darmi optimis.
Pletakkk..!! Darmi dijitak sang ayah dari belakang dengan diiringi dampratan, "Bocah gemblung! ini kan hari minggu Miii....!"

Pembohong
"ISTRIKU seorang pembohong!" ujar seorang suami yang lagi BT dengan istrinya kepada seorang temannya.
"Bagaimana kamu tau kalau dia bohong sama kamu?" sahut temannya.
"Soalnya dia nggak pulang kemaren, dan waktu saya tanya dia kemana, dia bilang nginap di rumah saudaranya Mina," ujar sang suami.
"Tetap aja nggak bisa dibilang dia bohong," ujar temannya
"Soalnya kemaren saya nginap di rumah Mina," sahut sang suami tanpa rasa bersalah.

Bayar dengan SENYUM
DIREKTUR Jenderal Pajak sedang melakukan dengar pendapat dengan komisi IX DPR dan para pengusaha.
''Adalah suatu kehormatan bagi kita sebagai warga negara untuk membayar pajak dengan tersenyum,'' ujar direktur pajak memaparkan program-programnya.
Si Udin yang kebetulan mempunyai bisnis di daerahnya cukup besar, langsung berteriak kegirangan.
''Syukurlah, tadinya kusangka bahwa pajak harus dibayar dengan uang,'' ujar Udin dengan senyum mengembang. (kapanlagi)

Tidak ada komentar: