Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Simon Hayon: Waspadai bencana alam!

Laporan Martin Lau Nahak, Spirit NTT 31 Desember 2007 - 6 Januari 2008

LARANTUKA, SPIRIT--Ribuan tanaman perkebunan seperti pisang, pepaya, sawo, mangga, kelapa milik masyarakat Kota Larantuka dan para petani di desa tumbang dihantam angin kencang disertai hujan lebat yang melanda wilayah Kabupaten Flores Timur (Flotim), Kamis (27/12/2007) malam hingga Jumat (28/12/2007) siang. Bupati Flotim, Drs. Simon Hayon, mengingatkan masyarakat setempat agar waspada terhadap bencana.
Selain tanaman umur panjang, tanaman pertanian khususnya jagung di kebun milik para petani di desa-desa tumbang rata tanah hingga rusak dihempas angin.
Pantauan SPIRIT NTT, Jumat (28/12/2007) dan Sabtu (29/12-2007) di 14 kelurahan di Kota Larantuka, Kecamatan Larantuka, dan dua desa yaitu Desa Mokantarak, Kecamatan Demon Pagong dan Desa Wailolong, Kecamatan Ile Mandiri, tanaman pisang dan pepaya tumbang.
Ada pohon pisang dan pepaya yang tumbang menimpa rumah hingga mengalami kerusakan ringan. Agustinus dan sejumlah petani yang ditemui di kebunnya sepanjang ruas jalan umum Desa Riangkemie- Lamawalang mengakui tanaman jagung setinggi satu meter lebih tumbang diterpa angin kencang.
Petani lainnya Herman dan Yance, yang ditemui di Desa Mokantarak mengakui meskipun hujan dan angin kencang dua hari itu, namun belum ada rumah penduduk yang 'dibongkar' angin.
Bupati Flotim, Drs.Simon Hayon, melalui Kabag Humas Setkab Flotim, Nor Lanjong Kornelis, S.H, yang ditemui hari Sabtu (29/12/2007) mengatakan, sampai Jumat (28/12/2007) Pemkab Flotim belum menerima laporan bencana alam.
Meski belum dapat laporan, Bupati Simon Hayon mengingatkan masyarakat Flotim agar waspada terhadap munculnya bencana alam. Masyarakat yang tertimpa bencana angin,demikian Simon Hayon, segera melapor kepada pemerintah desanya untuk diteruskan ke kabupaten," pinta Bupati Simon.
Walaupun terjadi hujan lebat disertai angin kencang di wilayah Flotim, namun angkutan laut antarpulau di kabupaten kepulauan ini tetap beroperasi. Di Pelabuhan Larantuka, baik kapal besar maupun kecil tetap beroperasi melayani penumpang.
Kapten Kapal Arkona rute Larantuka - Waiwerang, Muhammad Syamsudin, kepada SPIRIT NTT mengatakan, ia dan teman-teman kapal lainnya sepakat tetap beroperasi karena cuaca di laut Flotim masih normal, kecuali pelayaran rute Larantuka- Lewoleba di Kabupaten Lembata, untuk sementara batal. Ketinggian gelombang di perairan Flotim mencapai satu meter hingga dua meter.
Kepala Pelabuhan Laut Larantuka, H Manzur Usman melalui stafnya, D Tata Dias, yang ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (29/12/2007), membenarkan pihaknya pada Jumat pagi atas perintah pimpinan sempat menunda jam pelayaran sejumlah angkutan laut lokal antarpulau di Flotim. Namun, karena cuaca di laut membaik dan atas permintaan para nakhoda, baik kapal besar maupun Pelra, sehingga tetap beroperasi. *

Tidak ada komentar: