Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Pemerintah bantu petani gagal tanam dan panen

Laporan Sarifah S, Spirit NTT 31 Desember 2007 - 6 Januari 2008

BA'A, SPIRIT--Pemerintah Propinsi (Pemprop) Nusa Tenggara Timur (NTT), melalui Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rote Ndao, memberi bantuan beras rawan pangan 45 ton kepada masyarakat Rote Ndao, khususnya yang mengalami gagal tanam dan gagal panen tahun berjalan. Bantuan diberikan kepada 1.500 kepala keluarga (KK) untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat setempat.
Kepala Bagian (Kabag) Sosial Setkab Rote Ndao, Drs. Yulius Tulle, menjelaskan hal itu kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (19/12/2007) pekan lalu. Tulle menjelaskan, bantuan beras 45 ton itu dibagikan hampir di semua kecamatan.
"Bantuan bersifat stimulan sebagai upaya pemerintah mengurangi beban masyarakat, khususnya petani yang terkena dampak bencana yang mengakibatkan gagal panen dan gagal tanam. Hal ini agar masyarakat dapat menikmati makanan pada masa transisi menjelang dan setelah musim tanam akhir tahun 2007 dan awal tahun 2008," kata Tulle.
Tentang realisasi beras rawan pangan ini, Yulius mengaku sudah direalisasi 30 ton dan dibagikan kepada sejumlah keluarga dengan jatah 20kg/KK. Sisanya 15 ton belum disalurkan karena menunggu permintaan dari setiap camat. "Jadi, jatah beras rawan pangan untuk Rote Ndao 45 ton sudah disalurkan 30 ton kepada masyarakat di 24 desa. Sisanya 15 ton belum disalurkan karena masih menunggu permintaan dari camat. Beras rawan pangan dibagikan kepada masyarakat yang memang benar-benar mengalami gagal tanam dan panen sebagaimana data yang diusulkan para camat," jelas Tulle.
Soal kriteria calon penerima bantuan beras rawan pangan, Tulle mengaku, semua masyarakat yang mengalami gagal tanam dan gagal panen berhak menerima bantuan itu. Dan, untuk menentukannya diserahkan kepada masing-masing camat. "Sampai saat ini delapan camat ajukan 73 desa yang terkena bencana rawan pangan, namun yang dikabulkan dan memperoleh beras rawan pangan cuma 24 desa dari 73 desa yang diusulkan," tegasnya. *

1 komentar:

Unknown mengatakan...

ya harus dibantu, siapa lagi kalau bukan pemerintah. harun dethan,MSC /motivator and penulis.