Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Pemerintah atasi longsoran di Ndiuk

Laporan Oby Lewanmeru, Spirit NTT, 31 Desember 2007 - 6 Januari 2008

LABUAN BAJO, SPIRIT--Pemrintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat (Mabar) melalui dinas pekerjaan umum (PU) setempat berupaya mengatasi longsoran di Ndiuk yang menyebabkan ruas jalan yang menghubungkan Kecamatan Kuwus dengan Kecamatan Macang Pacar, terputus.
"Kalau tidak hujan pekerjaannya sudah tuntas. Saya minta maaf kepada masyarakat karena kondisi jalan itu, tetapi saya tetap berupaya agar ruas jalan itu secepatnya dilalui kendaraan," ujar Kadis PU Mabar, Ir. Petrus Lengo, di Labuan Bajo, Jumat (28/12/2007).
Lengo mengakui, lokasi longsoran di Ndiuk merupakan daerah rawan, jika hujan terus bertambah, maka longsoran tetap terjadi. "Kami sudah menurunkan alat berat, namun karena hujan terus mengguyur membuat pekerjaan terhambat," katanya.
Informasi yang diperoleh SPIRIT NTT di Labuan Bajo, Jumat (28/12/2007), menyebutkan, jalur transportasi antara dua kecamatan itu lumpuh akibat longsoran yang menimpa salah satu ruas jalan, tepatnya di Ndiuk, Desa Golo Lewe, Kecamatan Kuwus, yang panjangnya sekitar 300 meter sehingga dilangsungkan angkutan estafet. Baik penumpang maupun barang yang diangkut harus diturunkan di lokasi longsor, diangkut oleh manusia lalu melanjutkan dengan menumpang angkutan umum yang menunggu di seberang jalan yang longsor itu.
Sementara kendaraan roda dua ada yang terpaksa menyewa warga setempat memikulnya ke seberang. Ada juga sejumlah kendaraan dari Macang Pacar yang ingin ke Ruteng terpaksa melewati jalur Terang-Nggorang-Ruteng dan sebaliknya, kecuali sejumlah colt yang terpaksa melakukan estafet penumpang dalam artian penumpang yang ingin ke Macang Pacar turun di lokasi longsor kemudian menumpang lagi mobil yang lain ke Macang Pacar. Kondisi itu sudah berlangsung kurang lebih tiga bulan.
Sejumlah pengemudi truk penumpang yang ditemui di Terminal Nggorang mengakui kondisi itu. Menurut mereka, transportasi belakangan ini cukup macet atau tidak lancar akibat longsor di Ndeuk. Meski begitu pendapatan mereka tidak menurun atau stabil karena penumpang yang ada juga tetap bepergian, hanya saja estafet sehingga mereka merasa pelayanan kurang efektif.
"Kami harap pemerintah secepatnya memperbaiki jalan yang putus itu, paling tidak mencari jalan alternatif. Kalau kami tidak begitu masyarakat di dua kecamatan itu cukup sulit memasarkan hasil atau produk mereka karena harus melewati longsoran dengan berjalan kaki," kata dua pengemudi truk colt, Agustinus dan Florianus.
Menurut Agustinus, selama ini kendaraan yang dikemudikannya mengangkut penumpang dari Macang Pacar (Bari)-Ruteng yang terpaksa harus melewati Terang dan cukup memakan waktu lama selain tidak bisa menghemat bahan bakar. Tentang penumpang, ia mengakui ada, namun agak kesulitan jika harus melewati lokasi longsor. Karena itu artinya mereka harus menurunkan penumpang itu dan kembali, sedangkan penumpang itu akan melanjutkan perjalanan dengan kendaraan lain yang berada di seberang lokasi longsor. *

Tidak ada komentar: