Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Nong Manis pimpin Desa Wogalirit

Spirit NTT, 8-15 Oktober 2007

MAUMERE, SPIRIT--Bupati Sikka, Drs. Alexander Longginus, melantik dan mengambil sumpah Silvester Nong Manis menjadi Kepala Desa (Kades) Wogalirit, Kecamatan Doreng, menggantikan Martinus Madi yang telah berakhir masa jabatannya. Pelantikan dilakukan di Wogalirit, Kamis (27/9/2007) lalu.
Pelantikan didahului pengukuhan adat kepada Kades Nong Manis, dilakukan Paulus Moa dan Paskalis Barlon, tokoh masyarakat adat setempat.
Dalam syair adat yang disampaikan saat pengukuhan, dua tokoh adat ini mengharapkan agar dalam menjalankan tugas sebagai kepala desa, Silvester Nong Manis harus bertindak bijak dan adil. Selain itu, dua tokoh adat ini juga memohon berkat dari Yang Maha Kuasa agar tetap memberikan berkat dan rahmatnya kepada Silvester Nong Manis sebagai Kades Wogalirit.
Dalam sambutannya usai melantik Nong Manis, Bupati Sikka, Drs. Alexander Longginus, kembali menekan agar masyarakat Wogalirit dan warga Sikka umumnya memrioritaskan pendidikan dan mulai sejak dini membiasakan anak hidup dengan budaya hemat.
Uang hasil penjualan tanaman perkebunan seperti cengkeh, vanili, kakao, kata Bupati Longginus, hendaknya dimanfaatkan secara baik untuk pendidikan anak sebagai bagian dari prioritas penggunaan uang.
Selain membicarakan masalah pendidikan dan mengajak masyarakat untuk menanamkan budaya hidup hemat, Bupati Longginus juga mengajak masyarakat Sikka untuk gemar menabung dan hidup berkoperasi. "Dengan terdaftar sebagai anggota koperasi, segala beban ekonomi dapat menjadi ringan dan penggunaan uang dapat dimanfaatkan secara tepat dan baik," jelas Longginus.
Rentan muntaber
Gara-gara kesulitan memperoleh air bersih untuk dikonsumsi, masyarakat Wogalirit, Kecamatan Doreng, sangat rentan terkena muntaber. Hal ini diungkapkan Yan Suwandi, seorang tokoh masyarakat Desa Wogalirit, saat ditemui SPIRIT NTT di sela-sela acara pelantikan kades.
Selain mengalami kekeringan akibat rendahnya curah hujan selama dua tahun terakhir, Desa Wogalirit saat ini juga mengalami kesulitan air bersih.
Menurut Yan Suwandi, saat ini masyarakat Wogalirit hanya mengandalkan dua mata air yang ada untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dua mata air itu adalah Lelowair dan Wairhelir. Walau kondisi dua mata air ini semakin memrihatinkan, namun masyarakat setiap harinya harus antre karena debit air dari dua mata air ini sangat kecil.
Suwandi berharap agar pemerintah memberikan perhatian serius terhadap masalah air bersih dan penerangan di wilayah Doreng. *

Tidak ada komentar: