RSS Feed (xml)
Laporan Akoit Julianus, Spirit NTT, 31 Desember 2007 - 6 Januari 2008
KEFAMENANU, SPIRIT--Menyemarakkan suasana natal, semua kepala keluarga dalam kelompok umat basis (KUB) Paroki Naesleu Kefamenanu mengikuti lomba menghias pohon natal. Aneka pohon natal yang dihias ditempatkan di depan rumah masing-masing.
Sementara perayaan hari raya Natal di Kota Kefamenanu dan sekitarnya selama tiga hari berturut-turut, yaitu Senin (24/12/2007) hingga Rabu (26/12/2007) berlangsung semarak dan aman. Umat Kristen berbondong-bondong ke gereja. Suasana Natal sangat terasa di wilayah ini karena mayoritas warganya beragama kristen.
Misa malam Natal di sejumlah gereja hingga Natal kedua, Rabu (26/12/2007), berlangsung khidmat. Perayaan misa malam Natal di Gereja Paroki Santu Johanes Pemandi Naesleu, dipimpin Romo Frans Seran, Pr. Dalam kotbahnya, Romo Frans mengatakan sangat luar biasa Allah mencintai manusia dengan mengirim Putera Allah, yaitu Emanuel Sang Juru Selamat ke dunia. "Ia merendahkan diri sama dengan manusia untuk menyelamatkan manusia. Karena itu disebut Maranatha, yakni Allah datang untuk menyelamatkan dunia," katanya.
Sebelumnya, Senin (24/12/2007) pukul 09.00 Wita, jemaat Kristen Protestan di Gereja Emanuel merayakan Natal sekaligus HUT ke-50 tahun gereja. Perayaan Natal dan HUT gereja dihadiri Bupati TTU, Drs. Gabriel Manek, M.Si dan anggota muspida. Sedangkan puncak perayaan Natal, Selasa (25/12/2007) pagi, ditandai dengan kebaktian di gereja.
Di Paroki Santu Yohanes Pemandi Naesleu, Pater Vinsen Wun, SVD, memimpin misa dihadiri ribuan umat. Sebagian umat terpaksa mengikuti misa dari halaman depan dan samping gereja karena gedung gereja terisi penuh.
Perayaan misa di sejumlah gereja di Kota Kefamenanu mendapat pengawalan aparat Polres TTU, aparat TNI dari Kodim 1618/TTU, aparat Polisi Pamong Praja, Remaja Masjid (Remas) dan pemuda Kristen. *
Sementara perayaan hari raya Natal di Kota Kefamenanu dan sekitarnya selama tiga hari berturut-turut, yaitu Senin (24/12/2007) hingga Rabu (26/12/2007) berlangsung semarak dan aman. Umat Kristen berbondong-bondong ke gereja. Suasana Natal sangat terasa di wilayah ini karena mayoritas warganya beragama kristen.
Misa malam Natal di sejumlah gereja hingga Natal kedua, Rabu (26/12/2007), berlangsung khidmat. Perayaan misa malam Natal di Gereja Paroki Santu Johanes Pemandi Naesleu, dipimpin Romo Frans Seran, Pr. Dalam kotbahnya, Romo Frans mengatakan sangat luar biasa Allah mencintai manusia dengan mengirim Putera Allah, yaitu Emanuel Sang Juru Selamat ke dunia. "Ia merendahkan diri sama dengan manusia untuk menyelamatkan manusia. Karena itu disebut Maranatha, yakni Allah datang untuk menyelamatkan dunia," katanya.
Sebelumnya, Senin (24/12/2007) pukul 09.00 Wita, jemaat Kristen Protestan di Gereja Emanuel merayakan Natal sekaligus HUT ke-50 tahun gereja. Perayaan Natal dan HUT gereja dihadiri Bupati TTU, Drs. Gabriel Manek, M.Si dan anggota muspida. Sedangkan puncak perayaan Natal, Selasa (25/12/2007) pagi, ditandai dengan kebaktian di gereja.
Di Paroki Santu Yohanes Pemandi Naesleu, Pater Vinsen Wun, SVD, memimpin misa dihadiri ribuan umat. Sebagian umat terpaksa mengikuti misa dari halaman depan dan samping gereja karena gedung gereja terisi penuh.
Perayaan misa di sejumlah gereja di Kota Kefamenanu mendapat pengawalan aparat Polres TTU, aparat TNI dari Kodim 1618/TTU, aparat Polisi Pamong Praja, Remaja Masjid (Remas) dan pemuda Kristen. *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar