Laporan Edy Hayong, Spirit NTT 7-13 Januari 2008
ATAMBUA, SPIRIT---Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belu membangun gedung Sekolah Dasar Katolik (SDK) Banheni, di Desa Alala, Kecamatan Rinhat, tahun ini. Pertengahan September 2007 lalu, gedung sekolah ini roboh termakan usia. Saat ini pemkab masih membicarakan alokasi anggaran pada sidang DPRD Belu untuk pembangunan gedung dimaksud.
Bupati Belu, Drs. Joachim Lopez, mengatakan hal ini dalam acara jumpa pers akhir tahun, Jumat pekan lalu. Bupati Lopez mengaku dirinya telah mendapat informasi mengenai robohnya gedung SDK Banheni. Kasus ini juga diangkat kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Belu sehingga pemerintah akan mengalokasikan sebagian dana untuk perbaikan gedung tersebut.
"Untuk gedung SDK Banheni dalam tahun 2008 kita akan perbaiki. Sekarang kita masih bicarakan soal dana perbaikan gedung itu. Mudah-mudahan diakomodir sehingga siswa di sekolah itu tidak telantar," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, gedung SDK Banheni di Desa Alala, Kecamatan Rinhat, Belu roboh termakan usia pertengahan September lalu. Akibatnya, aktivitas belajar mengajar dilakukan di bawah pohon. Manajemen lembaga ini berharap ada kemauan baik Pemerintah Kabupaten Belu untuk segera turun tangan.
Kepala SDK Banheni, Lambertus Asa, dikonfirmasi SPIRIT NTT melalui hand phone ke Banheni (sekitar 110 kilometer dari Atambua, Red), Senin (17/12/2007) membenarkan perihal robohnya gedung sekolah yang dipimpinnya.
Gedung SDK Banheni didirikan tahun 1971 secara swadaya masyarakat setempat secara darurat sebanyak 4 unit ruang kelas. Baru tahun 2004 ada bantuan dana hibah pemerintah, maka manajemen sekolah membangun dua unit gedung permanen.*
Bupati Belu, Drs. Joachim Lopez, mengatakan hal ini dalam acara jumpa pers akhir tahun, Jumat pekan lalu. Bupati Lopez mengaku dirinya telah mendapat informasi mengenai robohnya gedung SDK Banheni. Kasus ini juga diangkat kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Belu sehingga pemerintah akan mengalokasikan sebagian dana untuk perbaikan gedung tersebut.
"Untuk gedung SDK Banheni dalam tahun 2008 kita akan perbaiki. Sekarang kita masih bicarakan soal dana perbaikan gedung itu. Mudah-mudahan diakomodir sehingga siswa di sekolah itu tidak telantar," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, gedung SDK Banheni di Desa Alala, Kecamatan Rinhat, Belu roboh termakan usia pertengahan September lalu. Akibatnya, aktivitas belajar mengajar dilakukan di bawah pohon. Manajemen lembaga ini berharap ada kemauan baik Pemerintah Kabupaten Belu untuk segera turun tangan.
Kepala SDK Banheni, Lambertus Asa, dikonfirmasi SPIRIT NTT melalui hand phone ke Banheni (sekitar 110 kilometer dari Atambua, Red), Senin (17/12/2007) membenarkan perihal robohnya gedung sekolah yang dipimpinnya.
Gedung SDK Banheni didirikan tahun 1971 secara swadaya masyarakat setempat secara darurat sebanyak 4 unit ruang kelas. Baru tahun 2004 ada bantuan dana hibah pemerintah, maka manajemen sekolah membangun dua unit gedung permanen.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar