Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Dibentuk, enam kelompok peduli HIV/AIDS

Laporan Okto Manehat, Spirit NTT 7-13 Januari 2008

KALABAHI, SPIRIT--Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Daerah (KPAD) Alor menggelar sosialisasi penanggulangan HIV/AIDS, awal Januari 2008 lalu. Pada acara ini, KPAD berhasil membentuk enam kelompok peduli HIV/AIDS, yakni kelompok pekerja rumah makan, kelompok narapidana (napi), kelompok sopir, kelompok ojek, dan kelompok pelajar (SMP, SMA, SMK).
Pada forum sosialisasi itu juga, Ketua KPAD Alor, Albert Ouwpoly, meminta
para pejabat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan seluruh rakyat di Kabupaten Alor dagar rela memeriksa darah untuk memastikan apakah bebas atau terserang HIV/AIDS. Ini untuk memudahkan KPAD dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) serta pihak-pihak yang peduli terhadap penanggulangan penyakit itu memberikan pendampingan.
Untuk memperlancar program teladani HIV/AIDS dengan merelakan darah untuk dites, tahun ini KPAD Alor mendatangkan alat test sendiri. Mengenai jumlah penderita HIV/AIDS di Alor, Ouwpoly mengatakan, hingga awal tahun 2008 terdapat delapan orang, lima orang telah meninggal dan tiga orang masih hidup dan dalam perawatan. Kategori penderita adalah migran, kelompok sopir dan ojek.
Menurut Ouwploly, KPAD serius menangani kasus ini, mengingat Alor sebagai daerah terbuka yang memiliki banyak tempat menyiapkan praktek seks bebas. Khusus narkoba, Alor belum termasuk daerah waspada, tapi HIV/AIDS sudah memasuki daerah waspada.
Ouwpoly mengharapkan semua pihak mendukung program KPAD, terutama pemeriksaan darah. Hanya dengan memeriksakan daerah seseorang dapat diketahui positif atau negatif HIV/AIDS. Dan, lanjutnya, pejabat pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh pemuda sebaiknya memberikan teladan dalam pemeriksaan darah. *

Tidak ada komentar: