Laporan Benny Dasman, Spirit NTT, 8-15 Oktober 2007
KUPANG, SPIRIT--Pimpinan DPRD NTT yang diwakili John Dekresano, MA, menghadiri acara peresmian pemanfaatan Information Technology (IT) Centre dan Laboratorium Bahasa UPTD Pengembangan Kegiatan Belajar (PKB) di Aula UPTD PKB NTT, Jumat (5/10/2007). Peresmian dilakukan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTT, Ir. Thobias Uly, M.Si. Sarana ini dioperasionalkan setelah UPTD PKB NTT menjalin kerja sama dengan Korea International Cooperation Agency (KOICA).
Seperti disaksikan Pos Kupang, kemarin, peresmian dihadiri Direktur KOICA Indonesia, Lee Jung Seon, dua tenaga sukarelawan KOICA, Baeti dan Indah, serta tim akademisi UPTD PKB.
Usai mengikuti acara seremonial peresmian di Aula UPTD PKB NTT, Kadis Thobias Uly; anggota DPRD NTT, John Dekresano, MA; Lee Jung Seon, para tim akademisi menuju ke gedung IT Centre. Di pintu gedung ini, Direktur KOICA, Lee Jung Seon menggunting pita dan melepas burung merpati sebagai tanda agar semua sarana di pusat teknologi informasi dan laboratorium bahasa itu digunakan untuk meningkatkan keterampilan di bidang teknologi komunikasi serta bidang penggunaan bahasa asing untuk masyarakat NTT.
Kepala UPTD PKB NTT, Dra. Yohana L Lango, kepada SPIRIT NTT menjelaskan, untuk mendukung kegiatan IT Centre, KOICA membantu 23 unit komputer, selain dua orang tenaga sukarelawan, Baeti dan Indah. "Baeti dan Indah sudah melakukan kursus terhadap para pegawai UPTD agar mampu mengelola IT Centre. Keduanya berada di Kupang (UPTD) selama setahun," ujar Yohana.
Sebelumnya, diakui Yohana, KOICA juga mengirim tenaga sukarelawan bidang pendidikan anak usia dini (PAUD), Kim Hyo Seon. "Kim sudah menyelesaikan masa tugasnya dan meninggalkan sesuatu yang sangat bermanfaat bagi pengembangan layanan anak usia dini di NTT," ujarnya.
Soal laboratorium bahasa, Yohana menyebutnya berkapasitas 24 siswa, dilengkapi 12 unit kompouter. Untuk memaksimalkan penggunaan laboratorium tersebut, katanya, UPTD PKB berkoordinasi dengan tim akademisi yang berbasis bahasa Inggris di Undana Kupang. "Upaya-upaya yang kami lakukan ini untuk memperkuat pelaksanaan pendidikan non formal di NTT," tegas Yohana.
Kadis Dikbud NTT, Ir. Thobias Uly, M.Si, dalam sambutannya, mendukung langkah-langkah inovatif yang dilakukan UPTD PKB NTT karena telah merintis jalan bagi terwujudnya masyarakat NTT yang cerdas, terampil dan bermartabat.
Kehadiran laboratorium bahasa dengan berbagai macam fasilitasnya, kata Uly, kiranya dapat dimanfaatkan secara maksimal agar semua orang yang ingin memperdalam bahasa Inggris dapat dilayani secara baik.
"Saya tegaskan bahwa pendidikan saat ini bukan hanya mengarah pada hafalan belaka, melainkan bagaimana melatih peserta didik untuk berpikir, bertindak dan menghayati," tegasnya.
Thobias Uly menilai UPTD PKB NTT telah merintis jalan bagi terwujudnya masyarakat NTT yang cerdas, terampil dan bermartabat. "Marilah kita melibatkan diri dan ikut ambil bagian dalam berbagai program pendidikan non formal," imbau Uly.
Dukungan serupa disampaikan Direktur KOICA Indonesia, Lee Jung Seon. "Sebagai Direktur KOICA, saya mendukung dan tetap memberi perhatian terhadap UPTD PKB NTT untuk memajukan pendidikan non formal," ujar Lee. *
Seperti disaksikan Pos Kupang, kemarin, peresmian dihadiri Direktur KOICA Indonesia, Lee Jung Seon, dua tenaga sukarelawan KOICA, Baeti dan Indah, serta tim akademisi UPTD PKB.
Usai mengikuti acara seremonial peresmian di Aula UPTD PKB NTT, Kadis Thobias Uly; anggota DPRD NTT, John Dekresano, MA; Lee Jung Seon, para tim akademisi menuju ke gedung IT Centre. Di pintu gedung ini, Direktur KOICA, Lee Jung Seon menggunting pita dan melepas burung merpati sebagai tanda agar semua sarana di pusat teknologi informasi dan laboratorium bahasa itu digunakan untuk meningkatkan keterampilan di bidang teknologi komunikasi serta bidang penggunaan bahasa asing untuk masyarakat NTT.
Kepala UPTD PKB NTT, Dra. Yohana L Lango, kepada SPIRIT NTT menjelaskan, untuk mendukung kegiatan IT Centre, KOICA membantu 23 unit komputer, selain dua orang tenaga sukarelawan, Baeti dan Indah. "Baeti dan Indah sudah melakukan kursus terhadap para pegawai UPTD agar mampu mengelola IT Centre. Keduanya berada di Kupang (UPTD) selama setahun," ujar Yohana.
Sebelumnya, diakui Yohana, KOICA juga mengirim tenaga sukarelawan bidang pendidikan anak usia dini (PAUD), Kim Hyo Seon. "Kim sudah menyelesaikan masa tugasnya dan meninggalkan sesuatu yang sangat bermanfaat bagi pengembangan layanan anak usia dini di NTT," ujarnya.
Soal laboratorium bahasa, Yohana menyebutnya berkapasitas 24 siswa, dilengkapi 12 unit kompouter. Untuk memaksimalkan penggunaan laboratorium tersebut, katanya, UPTD PKB berkoordinasi dengan tim akademisi yang berbasis bahasa Inggris di Undana Kupang. "Upaya-upaya yang kami lakukan ini untuk memperkuat pelaksanaan pendidikan non formal di NTT," tegas Yohana.
Kadis Dikbud NTT, Ir. Thobias Uly, M.Si, dalam sambutannya, mendukung langkah-langkah inovatif yang dilakukan UPTD PKB NTT karena telah merintis jalan bagi terwujudnya masyarakat NTT yang cerdas, terampil dan bermartabat.
Kehadiran laboratorium bahasa dengan berbagai macam fasilitasnya, kata Uly, kiranya dapat dimanfaatkan secara maksimal agar semua orang yang ingin memperdalam bahasa Inggris dapat dilayani secara baik.
"Saya tegaskan bahwa pendidikan saat ini bukan hanya mengarah pada hafalan belaka, melainkan bagaimana melatih peserta didik untuk berpikir, bertindak dan menghayati," tegasnya.
Thobias Uly menilai UPTD PKB NTT telah merintis jalan bagi terwujudnya masyarakat NTT yang cerdas, terampil dan bermartabat. "Marilah kita melibatkan diri dan ikut ambil bagian dalam berbagai program pendidikan non formal," imbau Uly.
Dukungan serupa disampaikan Direktur KOICA Indonesia, Lee Jung Seon. "Sebagai Direktur KOICA, saya mendukung dan tetap memberi perhatian terhadap UPTD PKB NTT untuk memajukan pendidikan non formal," ujar Lee. *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar